Corona di Indonesia
Sempat Menolak Dibawa ke Rumah Sakit, Imam Tarawih di Tambora Jakarta Ini Positif Virus Corona
Kasus terbaru, seorang imam tarawih di Tambora, Jakarta Barat, mengaku sempat tidak percaya jika dirinya positif virus corona atau Covid-19.
TRIBUN-BALI.COM - Upaya penanganan virus corona atau Covid-19 di Jakarta terus digencarkan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta.
Kasus terbaru, seorang imam tarawih di Tambora, Jakarta Barat, mengaku sempat tidak percaya jika dirinya positif virus corona atau Covid-19.
Dikutip dari Tribunnews, imam tarawih tersebut juga sempat menolak untuk dibawa ke rumah sakit dengan alasan jika dirinya terkena gejala tipes bukan Covid-19.
Masih mengutip sumber yang sama, diketahui sebanyak 28 warga di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP), setelah kontak langsung dengan imam Tarawih yang ternyata positif virus corona.
Warga yang menjadi imam Tarawih di Masjid Baitul Muslimin di kawasan Tambora, Jumat (8/5/2020) lalu itu, diketahui juga sebagai Ketua RT.
Camat Tambora, Bambang Sutama, mengatakan warga berinisial O itu dinyatakan positif corona setelah melakukan tes swab bersama anaknya.
"Pertama anaknya cek di Puskemas positif, kemudian orang tuanya ikut melakukan tes swab pada Jumat kemarin. Hasilnya dua-duanya positif Covid-19," ujar Bambang, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (14/5/2020).
"Nah malam itu masih memimpin Tarawih," ungkap Bambang.
Saat ini, O sudah dibawa ke RSUD Tarakan Jakarta dibantu TNI dan Polri.
Pasien Sempat Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit
Dikutip dari TribunJakarta.com, Bambang Sutama menyebut, O sebelumnya bersikeras tak mau dibawa ke rumah sakit.
Bahkan, O masih tak percaya dirinya terkena Covid-19 karena tak memiliki gejala apapun.
"Jumat dinyatakan positif, Sabtunya itu lurah bersama tiga pilar membujuk warga untuk dirujuk di Wisma Atlet atau rumah sakit dia menolak."
"Dia menyampaikan, 'Saya tidak kena Covid tapi gejala tipes'," kata Bambang, Senin (11/5/2020).
Selanjutnya, 28 warga Tambora yang terdiri dari 20 jamaah salat Tarawih dan 8 anggota keluarga, menjalani swab test di Puskesmas Tambora.
"Jadi saya mintanya swab bukan rapid lagi karena mereka sudah kontak dengan orang yang positif," terangnya.
Rencananya swab test tersebut akan dilakukan bertahap kepada warga lainnya di RW 07 atau yang pernah kontak fisik dengan O.
Pasien Tetap Beraktivitas
Dikutip dari TribunJakarta.com, setelah tahu cucunya positif Covid-19, O sebelumnya tetap beraktivitas seperti biasa.
Ia tetap pergi ke musala untuk salat berjamaah, lalu O sakit pada Jumat lalu.
Hasil swab O kemudian menunjukkan positif virus Corona.
Petugas kesehatan beserta lurah meminta agar pasien itu dirawat.
28 Warga Jalani Karantina
Bambang menyebut, saat ini pihaknya telah menyemprot disinfektan ke wilayah RW 07.
"Kemarin lingkungannya sudah kita semprot, rumahnya pasien sudah kita semprot, Musala juga sudah kita semprot," ungkapnya, Senin.
imam tarawih kena corona
Suasana di RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang kini berstatus zona merah usai tiga warganya positif Covid-19. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)
Kini, 27 dari 28 warga tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil tes keluar.
"Sementara Wakil RW punya sakit paru-paru sekarang dirawat di RS Pelni, mungkin dikategorikan PDP," kata Bambang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Imam Tarawih di Tambora Sempat Tak Percaya Positif Corona & Menolak Dibawa ke RS: Saya Gejala Tipes,