Corona di Bali
17 Pengendara Jalani Rapid Test di Pos PKM Penatih Denpasar, Hendra : Lumayan Dapat Rapid Gratis
Di Pos Penatih, Jalan Trenggagan pemeriksaan dimulai dengan menyasar para pengendara yang akan masuk ke Kota Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan pemeriksaan hari kedua di pintu masuk Kota Denpasar serangkaian penerapan Perwali Nomor 32 tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) berjalan cukup lancar.
Tak ada penumpukan kendaraan seperti pada pelaksanaan pemeriksaan hari pertama.
Hal ini terlihat di Pos Penatih, Jalan Trenggagan, Denpasar atau Pos 7, pada Sabtu (16/5/2020).
Sejak pukul 08.30 Wita pemeriksaan dimulai dengan menyasar para pengendara yang akan masuk ke Kota Denpasar, Bali.
• Twitter Beri Tanda Khusus Kicauan Menyesatkan atau Misleading Information Soal Covid-19
• Ini Drama Korea Selatan yang Tayang di Bulan Mei 2020, Youth Record Rencananya Tayang 25 Mei
• Seusai Pandemi Covid-19, Akankah Bali Tetap Menjadi Destinasi Wisata Favorit?
Untuk shift pertama, pemeriksaan dilakukan selama 2 jam.
Dalam 2 jam pelaksanaannya, sebanyak 17 orang pengendara ikuti rapid test.
Salah seorang pengendara yang dirapid test, Hendra mengatakan, dirinya baru pertamakali ikut rapid test ini.
"Ini baru pertama saya ikut. Ya, lumayanlah dapat rapid test gratis. Daripada saya ke rumah sakit kan bayar sampai Rp 300 ribuan. Kalau di sini kan gratis dan saya jadi tahu apakah saya reaktif atau tidak," kata lelaki asal Tabanan ini.
Setelah menunggu selama 15 menit, hasil tesnya non rekatif.
Selain itu, semua pengendara yang mengikuti rapid test ini hasilnya non reaktif.
Pengendara yang disasar rapid test ini acak, mulai dari pekerja dari luar Denpasar, warga luar Bali, maupun pekerja harian yang bertugas keliling.
Kabid Dalops Dishub Kota Denpasar, I Wayan Tagel Sidarta mengatakan, untuk pelaksanaan penjagaan di Pos Penatih ini, pihaknya menyiapkan 25 alat rapid test.
Selain itu, untuk menghindari penumpukan kendaraan di hari kedua ini, Dishub menerapkan pemeriksaan dengan sistem seperti drive thru.
"Agar tidak ada penumpukan, kami terapkan per fase. Fase pertama untuk sepeda motor dulu, kedua baru mobil. Kami sudah lakukan evaluasi kemarin," katanya.
Ia menambahkan, tak semua kendaraan diperiksa.
Melainkan diacak secara sampling atau random sehingga tidak terjadi penumpukan.
"Kemarin kenapa ada penumpukan, karena kami kan masih cari polanya," katanya.
Untuk penjagaan di pos 7 ini mengerahkan 20 orang petugas. (*).