Pengusaha Dorong Bali Segera Bangun Bandara Bali Utara

Pihaknya beralasan bahwa jumlah penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai sudah sangat maksimal.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali
Ilustrasi tempat pembangunan Bandara Bali Utara 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wacana penerapan new normal di tengah wabah virus corona atau Covid-19 mendapat tanggapan banyak pihak. 

Tak terkecuali dari pelaku usaha. 

Pengurus BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih mengatakan bahwa Bali secara umum belum siap dengan tren tersebut.

Salah satunya di bidang pariwisata.

Pasalnya, dengan protokol social distancing tetap dilakukan maka Bali tidak akan bertahan secara normal.

Hal ini dikarenakan jumlah turis yang terpangkas dengan situasi tersebut.

Ia mencontohkan di beberapa negara Eropa yang mulai membuka diri diri dengan kondisi new normal saja tingkat kunjungan di tempat wisata seperti restoran dan bar yang dibuka hanya 30 persen dari kapasitas.

Ia memprediksi bahwa tingkat kunjungan baru akan naik di level 50 persen dari kapasitas saja.

Hal ini yang membuat pihaknya mendorong agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng.

"Bali tidak siap dengan new normal yang tren saat ini. Jika social distancing tetap dilaksanakan, Bandara Bali Utara itu sangat urgent di mulai pembangunannya," katanya, Jumat (22/5/2020).

"Kenapa? Karena Bali tidak akan survive dengan jumlah turis yang terpangkas karena new normal. Di Eropa restoran dan bar dibuka hanya 30 persen kapasitas. Mungkin setelah lebih stabil lagi akan naik ke 50 persen. Tapi itu new normal baru," imbuhnya.

Pihaknya beralasan bahwa jumlah penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai sudah sangat maksimal.

Dari analisis yang dilakukan oleh pihaknya total penumpang yang datang ke Bali melalui bandara tersebut rata-rata 20 juta penumpang per-tahun, dengan kondisi new normal dalam 1 tahun akan terpangkas sejumlah 30 sampai 50 persen dari kapasitas pesawat.

"Jumlah penerbangan di bandara Ngurah Rai sudah maksimal, dengan new normal, total penumpang yang rata-rata 20 juta pulang pergi selama 1 tahun terpangkas menjadi 30 sampai 50 persen kapasitas pesawat," ujarnya.

Apalagi, saat ini supply Bali sendiri sudah terbiasa dalam memenuhi permintaan 20 juta penumpang yang datang ke Bali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved