Unggah Foto Teman Yang Luka-luka Dan Sebut Korban Begal, Sumarjaye Minta Maaf Karena Sebar Hoaks

Hal ini ditunjukan dengan beberapa unggahan foto sang teman yang sedang terluka parah dibagian kaki, tangan dan kaki.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Eviera Paramita Sandi
Sinode GKJ
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Pria asal banjar Bingin, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Gede Sumarjaye harus berurusan dengan polisi lantaran ulahnya yang nekat menyebar berita hoaks di sosial media Facebook (FB) pada Rabu (20/5/2020) malam.

Pada akun FB-nya ia menyebut jika temannya bernama Kadek Agus Sumarsana (20) menjadi korban begal di wilayah Desa Bulian, Kubutambahan.

Hal ini ditunjukan dengan beberapa unggahan foto sang teman yang sedang terluka parah dibagian kaki, tangan dan kaki.

Unggahan Gede Sumarjaye ini praktis membuat heboh seluruh warga di Desa Bulian.

Pihak kepolisian bersama sejumlah aparat Desa Bulian pada Kamis (21/5/2020) lantas melakukan penesuluran.

Walhasil, Sumarjaye mengakui jika status yang ia unggah di FB adalah hoaks.

Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada menyebut, Kadek Agus Sumarsana sejatinya merupakan korban laka lantas.

Pada Rabu (20/5/2020) malam, Agus yang baru saja pulang dari rumah pacarnya tiba-tiba terjatuh sendiri dari sepeda motornya.

Kabar ini lantas didengar oleh rekan-rekannya yang ada di Desa Depeha.

Namun, kabar berbeda justru disiarkan oleh Gede Sumarjaye.

Dari FBnya, Sumarjaye menyebut jika Agus terluka akibat dibegal.

Pedalem timpal e mare nepuk unduk kene.. Kanggoang Jani pekapain mesu peteng Be ade pemegalan di desa Bulian’ (Kasihan teman baru lihat sudah seperti ini, sekarang jangan keluar malam sudah ada pembegalan di desa Bulian-red) tulis Sumarjaye diakun FBnya.

“Jadi Gede Sumarjaye ini tidak tahu persis masalahnya seperti apa. Dia justru menyebut jika temannya itu terluka akibat dibegal. Dia (Sumarjaye) sudah kami mintai klarifikasi, termasuk korban laka tersebut,” terang AKP Mustiada.

Pasca dimintai klarifikasi oleh polisi dan aparat desa, Sumarjaye pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Desa Bulian, lewat video serta status yang diunggah di FB-nya.

"Sehubungan dengan status saya tentang korban pembegalan yang terjadi di Desa Bulian Adalah tidak benar bahwa korban jatuh dari sepeda motornya karena menghindari sepeda motor di tengah jalan. Saya atas nama pribadi IGD Sumarjaye saya minta maaf kepada seluruh masyarakat desa Bulian karena status saya tersebut," tulisnya.

Dengan permintaan maaf ini, AKP Mustiada menyebut kasus tidak dibawa ke ranah hukum. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved