Corona di Bali

Makam Maruti 13 di Denpasar Ditutup, Umat Muslim Ziarah Tabur Bunga di Depan Halaman Pemakaman

Pemakaman Muslim Yayasan Maruti 13, Dusun Wanasari, Pemecutan Kaja, Denapsar Utara, ditutup sementara bagi peziarah, akibat pandemi Covid-19.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Umat muslim laksanakan ziarah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H dengan tabur bunga di halaman depan Pemakaman Muslim Yayasan Maruti 13, Dusun Wanasari, Pemecutan Kaja, Denapsar Utara, Bali, pada Minggu (24/5/2020). 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemakaman Muslim Yayasan Maruti 13, Dusun Wanasari, Pemecutan Kaja, Denapsar Utara, Bali, ditutup sementara bagi peziarah, akibat pandemi Covid-19.

Umat muslim yang melaksanakan ziarah pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H melakukan tabur bunga di halaman depan pemakaman, pada Minggu (24/5/2020)

Pemandangan kontras terlihat di pemakaman muslim itu tatkala pandemi masih belum kunjung surut hingga Lebaran kali ini.

Pintu pemakaman tertutup rapat dan dipasang spanduk berukuran besar di gerbang.

Warga Kampung Muslim Angantiga Petang, Laksanakan Sholat Ied di Rumah Masing-masing

5 Minuman Ini Dipercaya Dapat Membuat Tidur Lebih Nyenyak, Teh Chamomile hingga Banana Smoothie

Ini Manfaat Cabai untuk Kesehatan, Menurunkan Gula Darah hingga Mengatasi Hidung Tersumbat

Meski begitu prosesi tabur bunga di halaman depan pemakaman tidak terjadi kerumunan, setiap umat yang berziarah hanya menaburkan bunga, berdoa kemudian segera beralih dari lokasi.

Terpampang imbauan social distancing, untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19, sejumlah kegiatan yang ditiadakan pada musim Ramadan dan Lebaran kali ini adalah prosesi ziarah, haul akbar atau doa bersama dan gotong royong Rukun Warga Muslim (RWM).

Aktivitas pemakaman hanya dikecualikan untuk prosesi pemakaman jenazah dengan dibatasi jumlah pengantar, tertanda Ketua Pengurus Pemakaman Wanasari KH Imam Jayadi Fawid.

"Saya ziarah makam bapak saya di sini, saya sangat sedih lebaran kali ini karena pandemi virus Corona, tapi bagaimana lagi, ini yang terjadi, kita harus mengikuti anjuran pemerintah agar virus segera selesai, hanya itu yang bisa kami lakukan," kata salah satu peziarah Galuh Juliyansyah (26) saat dijumpai Tribun Bali.

Galuh datang ditemani teman dekatnya, ia mengaku, kondisi lebaran kali ini jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada Idul Fitri kali ini dirinya juga tidak bisa pulang bertemu keluarga di Kampung Halaman di Surabaya, Jawa Timur.

"Biasanya kalau Lebaran mudik ke Jawa, tapi kali ini tidak, kalau ziarah biasanya pas awal Ramadan sama sebelum pulang ke Surabaya," beber warga yang tinggal di Kawasan Cokroaminoto, Ubung, Denpasar itu.

Dengan ziarah, ia mengaku ada rasa kelegaan, mengobati kerinduan terhadap almarhum bapaknya.

"Sebenarnya kurang plong kalau tidak masuk langsung, tapi kita harus patuh," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved