Corona di Bali
Batuk Sejak Lama, Satu Penghuni di Padangsambian Dinyatakan Positif Covid-19 & Berujung Isolasi Gang
Isolasi dimulai sejak Senin (25/5/2020) kemarin dimana penghuni di dalam gang ini tak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Akses menuju ke dalam gang ditutup dengan meja.
Sementara di pintu masuk gang 4 orang petugas dari unsur pecalang, Linmas berjaga.
Setiap orang yang ingin masuk ke dalam gang tak diizinkan.
Jika akan membawakan makanan ke penghuni gang, diminta untuk menaruh di atas meja yang digunakan menutup gang.
Kemudian yang bersangkutan diminta menghubungi penghuni yang akan dibawakan makanan.
"Dari tadi banyak keluarga yang kos di dalam membawa makanan ke sini. Kami izinkan sampai di depan, nanti ditelepon siapa yang mau di berikan makanan. Dia yang mengambil ke depan," kata salah seorang pecalang yang berjaga di lokasi.
Penutupan gang ini menyusul salah seorang penghuni di gang ini dinyatakan positif Covid-19.
Yang bersangkutan merupakan seorang guru ngaji asal Pasuruan Jawa Timur dan tinggal di salah satu kos di gang ini.
Ia dikatakan sudah tinggal kurang lebih 1 tahun dengan menyewa dua kamar bersama keponakannya.
Penutupan gang ini telah dimulai pada Minggu (24/5/2020) malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra mengatakan jumlah penghuni di gang tersebut sebanyak 30 Kepala Keluarga.
Sementara jumlah orangnya yakni 75 orang.
Dari 30 KK tersebut, hanya 2 KK yang merupakan warga asli Padangsambian Klod, sementara sisanya adalah pendatang.
"Di gang itu didominasi kos-kosan. Dan kebanyakan yang tinggal di sana warga pendatang," kata Wijaya.
Untuk menjamin kebutuhan pokok warga yang diisolasi tersebut, dari pihak desa dan banjar adat memberikan bantuan.