Fakta Baru Pelaku Teror di Polsek Daha Selatan, Ditemukan Dokumen ISIS dan Surat Wasiat Ini

Kasus penyerangan di Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan pada Senin (1/6/2020) dini hari mengungkap fakta baru.

Editor: Ady Sucipto
Instagram/viralterkini99
Kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan diserang dua orang tak dikenal, Senin (1/6/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus penyerangan di Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan pada Senin (1/6/2020) dini hari mengungkap fakta baru. 

Pelaku teror, Abdul Rahman (19) yang menewaskan anggota Polisi bernama Brigadir Leo Nardo Latupapua tersebut diduga terpapar paham radikal ISIS

Abdul Rahman yang tercatat sebagai warga Kecamatan Daha Selatan akhirnya tewas di lokasi setelah ditembak oleh anggota kepolisian. 

Kepolisian Kalimantan Selatan menyebutkan jika mereka menemukan sejumlah barang dan dokumen organisasi teroris ISIS dari tas pinggang pelaku.

Barang yang disebut antara lain syal dan kartu tanda ISIS serta selembar surat wasiat bertuliskan tangan.

"Memang benar ada dokumen ISIS.

Sekarang masih kita dalami sejauh mana keterlibatan pelaku dengan kelompok itu," kata Rifa'i di Banjarmasin seperti dilaporkan kantor berita Antara, Senin (1/6/202o).

Serang Mapolsek Daha Selatan

Pelayanan di ruang SPKT Polsek Daha Selatan, Selasa (2/6/2020).
Pelayanan di ruang SPKT Polsek Daha Selatan, Selasa (2/6/2020). (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Penyerangan Mapolsek Daha Selatan dilakukan Abdul Rahman sekitar pukul 2.15 Wita.

Hari ini ada tiga polisi yang bertugas yakni Brigadir Leo Nardo Latupapua Kepala SPKT III, Brigadir Djoman Sahat Manik Raja, dan Bripda M. Azmi.

Dini hari pelaku yang berusia 19 tahun tersebut kemudian datang ke mapolsek dengan membawa pedang.

Ia kemudian membakar satu unit kendaraan dinas lalu masuk ke dalam kantor di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT).

Di ruangan tersebut, ia langsung menyerang Brigadir Leo Nardo dengan pedang yang ia bawa.

Sang brigadir sempat melawan namun ia tewas setelah mendapatkan sabetan tajam dari pelaku.

Saat mendengar keributan, Bripda Azmi langsung ke ruang SPKT dan melihat rekannya bersimbah darah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved