Diikuti 157 Peserta, Berikut Nama-nama Pemenang pada Ajang Denpasar Inovation Day 2020
Dari jumlah tersebut terdapat empat kategori yakni Pelajar SDGs sebanyak 33 orang, Umum SDGs sebanyak 51 orang, Umum IPTEKS Terapan sebanyak 39 orang
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Waratwan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pemenang Denpasar Inovation Day (DID) Tahun 2020 diumumkan Senin (8/6/2020).
Sebanyak, 13 juara ditetapkan dari empat kategori secara virtual meeting di Graha Sewaka Dharma.
Adapun tahapan kegiatan ini sudah terlaksana sejak awal tahun 2020 lalu dan diikuti oleh 157 orang.
Dari jumlah tersebut terdapat empat kategori yakni Pelajar SDGs sebanyak 33 orang, Umum SDGs sebanyak 51 orang, Umum IPTEKS Terapan sebanyak 39 orang dan Video Qris sebanyak 27 orang.
• Koster Minta Masyarakat Batasi Perjalanan ke Luar Bali, Terutama Menuju Daerah Zona Merah Covid-19
• Waka Polres Badung Ajak Personilnya Manfaatkan Lahan di Rumah untuk Berkebun di Tengah Pandemi
• Amerika Serikat Tuding China Coba Sabotase Pembuatan Vaksin Covid-19, Akui Miliki Buktinya
Adapun 13 orang pemenang yang ditetapkan yakni Kategori Pelajar SDGs berturut dari Juara I, II dan III yakni Ni Putu Ayu Mandala Shasa Alba Chiara (75,99), Ni Made Nami Krisnayanti (75,97), dan Ni Putu Diva Iswarani (75,47).
Kategori Umum SDGs berturut dari Juara I, II dan III yakni Putu Nova Putra Wijaya (75,62), Ngakan Putu Anom Harjana (73,48) dan I Wayan Windrayana Raditya (71,89).
Ketegori Umum IPTEKS Terapan berturut dari Juara I, II dan III yakni I Gusti Lanang Ngurah Agung Parmadi Danudiningrat (79,58), I Wayan Karta (76,70) dan Nyoman Fajar Ananda Cipta (75,17).
Dan kategori Video Qris berturut dari Juara I, II dan III yakni Felix Lukman, Sera Ayu Supra Rendra Dewi, Anak Agung Ngurah Micko Hendrawan. Sedangkan Juara Favorit diraih I Dewa Gede Dirga Negara.
Kepala Balitbang Kota Denpasar, Putu Naning Djayaningsih mengatakan dalam era digital seperti saat ini, perubahan pasti terjadi.
Untungnya, generasi milenial sangat peka dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Kenyataan ini memberikan banyak pilihan bagi mereka untuk mengembangkan karir, bakat, dan minat.
Bukan hanya pada jenis pekerjaan, pola kerja mereka juga berubah seiring dengan perkembangan digitalisasi, terlebih ditengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Walaupun ditengah masa pandemi, para pelaku industri maupun generasi muda memperluas wawasan dan mengasah keterampilan, sehingga nantinya dapat menciptakan terobosan atau pola bisnis yang mampu beradaptasi dengan situasi, terlebih saat ini kita berada pada masa pandemi Covid-19,” katanya.
Ia menambahkan Revolusi Industri 4.0 harus dihadapi, beragamnya etnis dan kebudayaan dapat mendorong kreatifitas dan inovasi generasi muda dalam membangun industri kreatif.
Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan, namun produksi konten dan produk lokal Indonesia tidak boleh ditinggalkan dan harus dioptimalisasi melalui platform media digital.