Corona di Bali

Koster Kembali Ingatkan Masyarakat Tak Lakukan Kegiatan Keramaian, Termasuk Tajen

Wayan Koster kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan keramaian

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/ Istimewa
Ilustrasi Judi Sabung Ayam atau Tajen 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan keramaian guna mencegah penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), termasuk tajen.

Larangan tidak melakukan kegiatan keramaian termasuk tajen ini tertuang dalam surat imbauan Gubernur Bali nomor Nomor 215/Gugascovid19/VI/2020.

"Saya mewanti-wanti tidak boleh ada tajen. Dan kalau ada melakukan tajen di suatu tempat, saya minta penegak hukum untuk menindak, membubarkan dan mengambil tindakan hukum lainnya," kata Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Senin (8/6/2020).

Koster mengaku mendengar masih ada tajen, meskipun kemudian dibubarkan oleh aparat yang berwenang.

"Artinya masyarakat masih punya niat untuk mengadakan tajen. Ini tidak boleh, kita harus disiplin," kata Koster didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Bingung Mencari Pekerjaan Saat Pandemi Covid-19 ? Coba Melamar ke Perusahaan BUMN Ini

Hampir Punah & Hilang Bertahun-Tahun, 2 Hewan Lagi Ini Muncul Lagi di Masa Pandemi Covid-19

AirAsia​ Layani Mobilisasi Tenaga Kerja di Tanah Air

Koster mengatakan, dikeluarkannya imbauan tersebut karena data penyebaran Covid-19, khususnya transmisi lokal di wilayah kabupaten/kota se-Bali, semakin meningkat.

Meningkatkan kasus Covid-19 itu harus semakin diwaspadai dan diantisipasi agar tidak terjadi penularan yang semakin meluas.

Dirinya mengaku setiap hari memetakan perkembangan Covid-19 di Pulau Dewata dan diketahui bahwa transmisi lokal mengalami peningkatan, terutama di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan dan Klungkung.

"Jadi empat kabupaten ini mengalami peningkatan transmisi lokal," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

Terlebih, data munculnya kasus baru Covid-19 di Pulau Dewata sebagian besar tanpa menunjukkan gejala sakit atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Akibatnya, orang yang OTG ini tidak kelihatan apakah dalam status terkena Covid-19 atau tidak.

Saat ini juga ada kecenderungan menurunnya disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.

Koster melihat, kerumunan masyarakat saat ini mulai muncul di berbagai tempat serta tidak tertib menggunakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).

"Jadi itu paling kelihatan situasi lapangannya. Masih banyak yang tidak menggunakan masker dan juga tidak memperhatikan jaga jarak satu sama lain. Sehingga ini bisa menjadi potensi penularan karena adanya orang tanpa gejala yang tentu saja sudah terjangkit Covid-19," kata dia.

Dirinya menekankan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi saat ini merupakan masalah bersama.

Maka dari itu harus dijalani dengan penuh semangat, kebaikan dan ketulusan hati; kesabaran, ketabahan, kegigihan, serta paras-paro, gilik-saguluk, salunglung-sabayantaka.

Hal itu harus dilakukan tiada lain demi kepentingan dan keselamatan bersama.

"Menghadapi kondisi demikian, sedikit pun kita tidak boleh merasa bosan, tidak boleh ada rasa jenuh, tidak boleh ada rasa putus asa, tidak boleh saling menyalahkan, sing dadi bengkung lan maboya," pintanya.

"Jadi ini harus menjadi sikap kolektif kita bersama agar kita semua bisa selamat demi diri sendiri, demi keluarga, demi sahabat dan demi keselamatan kita semua," tandasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved