Kronologi Pemotor Tewas Karena Lehernya Tersayat Benang Layangan Putus di Jalanan

Seorang pemotor tewas usai benang layangan putus menyayat lehernya saat tengah melintas

Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat. 

"Dimakamkan belum, keluarga baru datang dari Semarang, keluarga juga sudah datang ke kantor untuk mengurus jasa raharja," tutur dia.

Afrian mengaku itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan ke Polresta Solo.

"Setahu saya, ini yang pertama mudah-mudahan tidak ada lagi," akunya.

Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, yakni benang dan sepeda motor korban.

"Benangnya kira-kira sepanjang 3 meteran ada," kata Afrian.

Atas kejadian tersebut, Afrian mengimbau masyarakat tidak bermain layangan di tengah jalan.

"Saya imbau kepada masyarakat jangan main layangan di jalan, lebih baik di lapangan atau di lahan terbuka luas, jangan di jalan," ujar dia.

"Itu tidak hanya membahayakan diri sendiri dan orang lain," pungkasnya. 

Diberitakan Tribun Solo, seorang pengendara motor Kawasaki Ninja, YBS (21) tewas usai lehernya tersangkut benang layang-layang putus, di Jalan Tangkuban Perahu, tepatnya depan kantor Pos Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (11/6/2020).

Nahas bagi warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari itu, benang layang-layang yang melintang di jalanan menyayat lehernya ketika tengah melintas.

Saat dikonfrimasi kepada Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Memang benar ada kejadian tersebut dan sudah ditangani Satlantas Polresta Solo," ujar Suharmono kepada TribunSolo.com.

(Tribun Solo/Adi Surya Samodra)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kronologi Pemotor Kawasaki Tewas Lehernya Nyaris Putus karena Benang Layangan di Jalanan Jebres Solo

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved