Berita Banyuwangi
Banyuwangi Perkenalkan Simulasi New Normal Pariwisata ke Diaspora Seluruh Dunia
Simulasi new normal pariwisata yang sedang dilakukan Pemkab Banyuwangi diperkenalkan kepada para diaspora Indonesia di berbagai penjuru dunia
Artinya, kapasitas destinasi dan atraksi harus diatur.
"Kami perbanyak atraksi seni di sejumlah ruang publik. Sanggar seni tetap bergerak, namun standar keamanan tetap dijaga. Lalu ada aplikasi, begitu orang mau beli tiket tapi di dalam kapasitas sudah tidak bisa, ya otomatis tertolak," jelasnya.
Anas mengaku terus melakukan simulasi dan uji coba untuk pengembangan pariwisata Banyuwangi di era normal baru tersebut.
"Kami optimis melakukan semua persiapan. Apalagi, hasil survei Traveloka menempatkan Banyuwangi di posisi ke-3 sebagai destinasi domestik yang diminati wisatawan setelah pandemi di bawah Bali dan Yogyakarta. Di atas Lombok dan Labuan Bajo yang masing-masing peringkat 7 & 9," kata Anas.
Komitmen ini diapresiasi oleh pembicara lainnya, Direktur Jatim Park III Suryo Widodo.
Menurutnya, Banyuwangi memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan dunia wisata.
"Tidak hanya memiliki potensi alam dan budaya yang amat kaya, Banyuwangi saya kira juga memiliki visi yang jelas dalam pariwisata. Seperti halnya penerapan aturan yang jelas, perizinan investasi wisata yang dipermudah dan kenyamanan berusaha," ungkap Suryo Widodo.
Para diaspora tersebut pun menyampaikan hal yang sama.
Banyak langkah-langkah yang diambil oleh Banyuwangi memiliki prinsip penerapan yang tak jauh berbeda dengan pariwisata di sejumlah negara.
Seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu diaspora asal Kyoto, Jepang.
"Di sini (Jepang), pariwisata juga sudah mulai dibuka. Pola penerapannya juga tak jauh berbeda dengan apa yang telah diterapkan di Banyuwangi," ungkapnya.
Di Banyuwangi sendiri sudah dilakukan sejumlah simulasi new normal pariwisata.
Seperti halnya di Agro Wisata Tamansuruh, Taman Gandrung Terakota, sejumlah hotel, restoran hingga sentra kuliner di Taman Blambangan.
"Kita evaluasi simulasi ini secara bertahap, sebelum pemerintah pusat benar-benar memberlakukan new normal, kita telah siap terlebih dahulu," tambah Anas.
(Surya/Haorrahman)