2 Kepala Kala Bermuka Raksasa Era Kerajaan Singasari Ditemukan di Tulungagung, Terlacak di Prasasti
Benda arkeologi bernilai sejarah berupa dua kepala kala bermuka raksasa yang diduga bagian dari candi peninggalan pada masa Kerajaan Singasari
TRIBUN-BALI.COM, TULUNGAGUNG - Benda arkeologi bernilai sejarah berupa dua kepala kala bermuka raksasa yang diduga bagian dari candi peninggalan pada masa Kerajaan Singasari ditemukan warga.
Dua kepala kala ditemukan persis di pekarangan rumah warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Jawa Timur.
Temuan dua kepala kala bermuka raksasa ini juga disebutkan dalam sebuah prasasti Mula Malurung.
Menurut salah satu pemilik rumah, Suprapdi (84), awalnya dua kala itu ada di tepi jalan.
Namun karena terjadi perkembangan permukiman, dua kepala kala itu dipindah ke pekarangan warga.
Salah satunya ada di pekarangan samping rumahnya.
“Karena sudah lama, jadi tertimbun tanah. Sudah ada di sini sejak 1965,” ujar Suprapdi yang masih energik ini.
Korwil Balai Pemeliharaan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur wilayah Tulungagung, Hariyadi, menyebut penemuan ulang dua kepala kala.
Sebab sebelumnya benda ini sudah pernah ada, kemudian hilang karena pertumbuhan permukiman warga.
Hariyadi memastikan, dua kepala kala ini memang obyek cagar budaya.
“Sebelumnya di desa ini sudah ditemukan dua kepala kala, dan sekarang berada di museum Wajakensis,” tutur Hariyadi yang juga pengelola Museum Wajakensis Tulungagung ini.
Hariyadi mengaku sudah berkonsultasi dengan ahli sejarah terkait temuan ini.
Dua kepala kala ini diduga ada kaitannya dengan sebuah candi besar yang disebut dalam prasasti Mula Malurung.
Di dalam prasasti era Singosari itu disebutkan, ada sebuah candi besar di kalangbrat, nama wilayah kauman era lama.
Candi ini difungsikan untuk pendharmaan kerabat kerajaan.