Faktor dan Alasan Ketidakpuasan Perkawinan yang Menyebabkan Perselingkuhan
Perselingkuhan merupakan hubungan antara seseorang yang sudah menikah dengan orang lain yang bukan suami atau istri yang sah.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUNBALI.COM, DENPASAR – Dalam hubungan rumah tangga tidak selalu berjalan mulus dan akan selalu ada kerikil tajam yang menghampiri.
Ketidakpuasan terhadap pasangan kadang membuat seseorang mencari pelampiasan, salah satunya dengan perselingkuhan.
Perselingkuhan merupakan hubungan antara seseorang yang sudah menikah dengan orang lain yang bukan suami atau istri yang sah.
Hubungan tersebut dapat terbatas pada hubungan emosional yang dekat atau juga melibatkan hubungan seksual.
Menurut salah satu pakar psikologi, I Dewa Ayu Purba Dharma Tari, M. Psi.,Psikolog menjelaskan bahwa perselingkuhan dapat dipicu oleh banyak faktor.
“Secara umum, banyak sekali penyebab seseorang cenderung berpaling. Namun secara ilmiah, ada pendekatan neurosains yang membedakan lelaki dan perempuan dalam proses berfikir, belajar, dan tindakan. Karena pendekatan ini mempercayai bahwa otak lelaki dan perempuan itu berbeda,” jelasnya.
Lebih lanjut, berdasarkan pendekatan neurosains telah mengungkapkan bahwa ada perbedaan utama antara pria dan wanita.
Pada otak perempuan ada semacam jembatan neuron antara lobus kanan dan kiri otak besar, sedangkan pada laki-laki tidak ada.
Kedua lobus otak ditakdirkan untuk memikirkan hal dengan cara berbeda; satu secara logika dan satu secara estetika.
Perbedaan secara neurosain menyebabkan perbedaan pada proses belajar, cara berpikir,dan bertindak.
Perbedaan dasar ini masih belum banyak dipahami secara awam sehingga banyak menyebabkan konflik dalam rumah tangga yang cenderung mengarah pada problematika perkawinan yang salah satunya adalah Perselingkuhan.
“Jadi kalau perempuan memang cenderung akan selalu menghubungkan satu hal dengan yang lainnya, sementara laki-laki tidak. Otak laki-laki itu seperti arsip. Seperti file-file berarsip yang ada kotak 1, kotak 2 , dan seterusnya. Jadi saat otak lelaki memikirkan satu peristiwa contohnya ingin ganti aksesoris mobil. Jadi itu saja yang dipikirkan,” ungkapnya.
“Tetapi kalau perempuan seperti kabel-kabel server yang semrawut. Tetapi semua berhubungan satu sama lain. Jadi saat leki-laki bilang mau ganti aksesoris mobil, perempuan itu menghubungkan peristiwa ganti aksesoris mobil dengan keuangan, tanggung jawab mengantar anak-anak les, atau ganti di bengkel mana dan dengan siapa. Bila perbedaan ini tidak dipahami satu sama lain, seringkali menimbulkan konflik-konflik kecil yg tidak terselesaikan berakibat pada perselingkuhan” lanjutnya.
Beberapa faktor penyebab ketidakpuasan dalam perkawinan hingga menyebabkan perselingkuhan diantaranya.
Kebutuhan suami meliputi kebutuhan seksual (sexual fulfillment), kebersamaan dalam rekreasi (recreation companionship), memiliki pasangan yang menarik (an attractive spouse), dukungan dalam rumah tangga (domestic support), dan kekaguman (admiration).