Gojek PHK 430 Karyawan,Tutup Layanan GoLife hingga Pesangon untuk Pegawai Terdampak

Bahkan beberapa driver terpaksa banting stir menjual berbagai macam barang dagangan untuk menyambung hidup.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Gojek
Perangi Covid-19, Gojek Denpasar Lengkapi Ribuan Mitranya dengan Masker dan Hand Sanitizer 

TRIBUN-BALI.COM- Gojek Indonesia membuat keputusan penting terkait karyawannya di masa pandemi Covid-19

Perusahaan tersebut memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Total karyawan Gojek yang mengalami PHK mencapai 430 orang.

PHK ini dilakukan akibat adanya pandemi Covid-19 yang masih merajalela di Indonesia.

Sebelumnya masih simpang siur, kini kabar tersebut dibenarkan oleh pihak Gojek.

Seperti yang diketahui, driver ojek online juga sedang sepi orderan akibat pandemi virus corona.

Bahkan beberapa driver terpaksa banting stir menjual berbagai macam barang dagangan untuk menyambung hidup.

Tak sedikit yang menyediakan jasa mengantar berbagai macam barang agar tetap mendapat pemasukan.

Ternyata pihak Gojek sendiri juga mengalami dampak yang cukup memprihatinkan dari pandemi Covid-19.

Mereka terpaksa melakukan PHK terhadap 430 karyawannya.

Selain itu, beberapa layanan juga dihentikan oleh Gojek.

PHK ini juga berhubungan dengan dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi Covid-19, yakni layanan GoLife meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Berdasarkan keterangan manajemen, kedua bisnis itu membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19.

Aplikasi GoLife sendiri dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

"Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak," tulis keterangan Gojek yang diterima Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Adapun 430 karyawan tersebut, yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival sama dengan 9 persen dari total karyawan.

Sementara itu, langkah penghentian dan PHK ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup 3 layanan inti.

Terlebih, 3 layanan inti yang dimaksud menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi.

"Seperti bisnis logistik yang tumbuh 80 persen sejak awal pandemi, atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik 2 kali lipat," tulis manajemen.

Bantu mitra GoLife

Manajemen menuturkan, penutupan layanan GoLife tentu akan berdampak pada mitra GoLife karena pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, Gojek akan memberikan dukungan berupa ‘Program Solidaritas Mitra Covid-19’ kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat COVID-19.

Bantuan tersebut berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.

"Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria," sebut manajemen.

Sebagai informasi, aplikasi Gojek diluncurkan pada tahun 2015 dan kini sudah memiliki 170 juta pengguna di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Pesangon untuk karyawan yang di PHK

Mengutip keterangan perusahaan, karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan di atas akan mendapat pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.

Karyawan tersebut akan menerima pesangon yang ditetapkan, yakni minimum gaji 4 pekan ditambah tambahan 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.

Karyawan yang terdampak juga tidak diwajibkan untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan.

Tujuannya agar karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang.

"Namun, kami tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.

Kami akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan," sebut keterangan manajemen yang diterima Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Selanjutnya, karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.

Lebih lanjut, Gojek akan tetap memperpanjang asuransi kesehatan karyawan terdampak di tengah pandemi Covid-19.

Perseroan ingin memastikan, kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi.

"Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020," lanjut manajemen.

Selain itu, karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain, memperpanjang masa dukungan mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama 3 bulan ke depan.

Untuk para karyawan bisa mencari pekerjaan baru, pihak Gojek memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan.

"Kami tahu bahwa apapun yang kami lakukan mungkin tidak cukup untuk mengurangi kekecewaan kalian, namun kami berupaya yang terbaik untuk dapat mendukung kalian.

Kami berharap kalian dapat terus mengenang masa-masa kalian selama di Gojek," tulis Co-CEO Gojek, Kevin dan Andre. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Selain PHK 430 Karyawan, Gojek Juga Tutup Layanan GoLife hingga GoFood Festival dan 430 Karyawan Gojek Kena PHK, Bagaimana Pesangonnya? dan di Tribunnews.com PHK 430 Karyawan, Gojek Indonesia Tutup Layanan GoLife hingga Pesangon untuk Pegawai Terdampak

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved