Kabar Terkini Pangeran Harry yang Menetap di AS, Sesali Keputusannya Tinggalkan Kerajaan Inggris
Kabar mengenai kehidupan anggota Kerajaan Inggris, Pangeran Harry kembali menjadi sorotan.
TRIBUN-BALI.COM, LOS ANGELES - Kabar mengenai kehidupan anggota Kerajaan Inggris, Pangeran Harry kembali menjadi sorotan.
Setelah memutuskan menjauh dari kehidupan keluarga Kerajaan Inggris dan pindah ke Los Angeles, Pangeran Harry dikabarkan mulai merasa "diam-diam tersiksa" dengan keputusannya pindah.
Duke of Sussex dari Meghan Markle tersebut sebelumnya memutuskan untuk mundur dari kehidupan kerajaan pada Maret tahun ini.
Pasangan ini sempat tinggal di Vancouver, Kanada, sebelum menginjakkan kaki di Los Angeles, California.
Saat ini, pasangan itu tinggal di sebuah rumah yang dimiliki aktor sekaligus produser AS, Tyler Perry.
Kabar mengejutkan tentang pasangan ini datang dari sebuah buku baru karya Andy Tillett dan Dylan Howard berjudul Royals At War: The Inside Story of Harry and Meghan’s Shocking Split With the House of Windsor.
Dalam buku tersebut, Tillett dan Howard mengklaim bahwa Pengeran Harry kesulitan untuk hidup di LA jauh dari keluarganya di Inggris.
Sebuah sumber mengatakan kepada The Sun, "Utamanya, dia menderita cabin fever."
Sumber itu mengatakan Harry, dapat mengalami cabin fever lantaran situasi yang terjadi padanya saat ini jauh dari ideal.
"Harry mengalami perubahan dari perasaan senang tentang kepindahannya ke perasaan tersiksa secara diam-diam," ujar sumber tersebut, seperti dilansirDaily Express, Minggu (28/6/2020).
Meski begitu, Meghan terus berusaha melakukan yang terbaik untuk mendukung suaminya bertahan dalam kehidupan baru mereka.
Sumber dari orang dalam mengungkapkan bahwa Meghan berusaha meyakinkan Harry bahwa mereka akan mendapatkan kehidupan normal kembali dan Harry akan menyukai itu.
"Meghan ingin mengajak Harry mendaki dan mengobrol banyak tentang klub polo lokal, serta berselancar," ujar orang dalam itu.
Semenjak menanggalkan gelar kebangsawanan, mereka memang berniat memulai kehidupan baru.
Namun, editor kerajaan di Daily Mirror, Russell Myers, menyatakan, ada rencana yang sangat tidak pasti dari mereka saat ini.