Ini 6 Tanda Anda Sedang Berkencan dengan Seorang Psikopat atau ASPD
Berikut ini adalah enam indikator bahwa Anda mungkin berkencan dengan seorang psikopat, atau seseorang dengan ASPD
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners apa Anda pernah bertemu dengan seorang psikopat ?
Kita mungkin tidak pernah sadar pernah bertemu dengan seorang psikopat.
Karena sifat yang ditampilkan mereka diluar terkadang mirip dengan orang normal pada umumnya.
Agar Anda tidak salah memilih pasangan, yakni berkencan dengan orang yang memiliki kencederungan psikopat. Anda perlu tahu apa itu psikopat.
• Prakiraan Cuaca BMKG 4 Juli 2020 di Bali, Bangli Diperkirakan Cerah Berawan hingga Dini Hari
• Rumor Terbaru Tentang Lionel Messi, Dikabarkan Sudah Merasa Bosan di Barcelona
• Ini Tahapan Gejala Asam Urat, Disesuaikan dengan Tingkat Keparahannya
"Orang-orang menggunakan kata 'psikopat' dalam bahasa sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang perilakunya menentang norma-norma sosial dan pemahaman konvensional tentang benar dan salah," kata Kelly Scott, seorang terapis di Tribeca Therapy di Manhattan kepada Insider.
Scott mengatakan bahwa diagnosis terdekat yang mencerminkan representasi stereotip psikopat dalam budaya populer adalah gangguan kepribadian antisosial (ASPD).
Menurut Mayo Clinic, ASPD ini adalah gangguan mental yang menyebabkan orang tidak menghargai benar atau salah, empati, atau kesejahteraan orang lain.
Bahayanya, mereka yang menderita ASPD sangat piawai dalam hal berpura-pura kharismatik dan empati.
Berikut ini adalah enam indikator bahwa Anda mungkin berkencan dengan seorang psikopat, atau seseorang dengan ASPD
1. Mereka berbahaya bagi orang lain dan tak memiliki rasa penyesalan
Scott mengatakan orang dengan ASPD lebih cenderung untuk menipu dan terlibat dalam kejahatan terorganisir karena mereka tidak peduli untuk melukai orang.
Menurut Mayo Clinic, salah satu gejala utama ASPD adalah kurangnya rasa moral dan tidak memiliki rasa penyesalan meskipun telah merugikan orang lain baik itu secara finansial, emosional, dan bahkan secara fisik.
2. Anda merasa hampir cocok dan mirip dengan pasangan Anda
Menurut penulis Psychopaths dan Love Adelyn Birch, orang dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung meniru tindakan pasangan mereka untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Psikopat dapat dengan sempurna mencerminkan Anda dan mengetahui kebutuhan dan keinginan Anda sehingga mereka tampaknya menjadi orang yang tepat untuk Anda," tulis Birch.
3. Mereka sepertinya tidak memiliki banyak teman
Karena orang-orang dengan ASPD kurang memiliki empati dan kasih sayang, tidak mungkin bagi mereka untuk menjalin hubungan pertemanan sebagaimana orang-orang yang tidak memiliki ASPD.
"Karena fokus pada diri mereka sendiri, maka mereka tidak rukun dengan orang lain," tulis psikolog Melissa Burkley di Psychology Today.
"Mereka memiliki masalah mempertahankan hubungan yang sehat dan memuaskan, sehingga mereka cenderung mencari posisi otoritas di mana mereka dapat bekerja sebagai aktor utama, bukan di samping, rekan kerja," tambahnya.
Karena psikopat hanya mementingkan diri sendiri, mereka mungkin hanya memiliki beberapa teman, atau dengan mudah kehilangan teman ketika mereka menemukan orang-orang itu tidak melayani mereka lagi.
Dalam sebuah wawancara pada bulan Mei 2018 dengan seorang psikopat di Medium, pewawancara Natalie Engelbrecht bertanya kepada seorang psikopat, kenapa ia kerap kali memberikan perhatian pada teman-teman mereka seperti mengucapkan selamat ulang tahun, dan ucapan lainnya.
"Kamu melakukannya untuk menunjukkan kasih sayang. Sementara aku melakukannya karena efeknya," kata John, psikopat tersebut.
Dia menjelaskan bahwa teman-temannya menyediakan lebih banyak waktu bersenang-senang jika dia berpegang pada norma-norma sosial tertentu yang tidak secara pribadi dia dapatkan darinya.
"Jujur, sebagian besar itu hanya percakapan awal untuk membuat kontak," kata John.
"Tapi jangan salah paham - aku benar-benar berharap teman-temanku baik. Pada dasarnya jika aku tidak bisa membuat mereka 'bahagia', maka mereka menyebalkan, aku memerlukan waktu lebih banyak untuk bersenang-senang," tambahnya.
4. Mereka hanya melakukan hal-hal untuk keuntungan pribadi
Orang dengan ASPD lebih mementingkan dirinya sendiri dan hanya memikirkan keuntungan pribadi.
Ini artinya bahwa mereka bisa saja mengeksploitasi orang-orang di sekelilingnya dengan maksud untuk mengambil keuntungan.
Secara praktis mereka bisa berbohong, mencuri, memanipulasi atau bahkan melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Demikian menurut uraian Mayo Clinic.
Tindakan-tindakan itu bisa semakin parah dengan adanya kekerasan terhadap pasangan dengan tanpa adanya penyesalan sedikit pun.
5. Tidak punya empati
Psikopat hampir selalu digambarkan secara fisik melukai atau membunuh seseorang di media populer.
Dan sementara orang dengan ASPD seringkali bisa kejam dalam cara mereka menunjukkan kurangnya empati mereka, ini bukan aturan yang baku.
Menurut Scott, terkadang kurangnya empati dapat muncul dengan cara yang lebih halus.
"Kamu tidak harus membunuh seseorang untuk mendapatkan diagnosis psikopat itu," kata Scott.
6. Orang dengan ASPD jarang terdeteksi dan biasanya sangat menawan
Mungkin sangat sulit untuk mendeteksi gejala-gejala yang mendasari ASPD karena orang-orang dengan kondisi tersebut dapat sangat menawan, bahkan kadang-kadang mereka mampu memalsukan empati.
"Ciri khas dari ASPD adalah orang tidak tahu bahwa mereka berinteraksi dengan seseorang yang benar-benar berbahaya," kata Scott.
"Mereka menawan dan penuh perhatian dan tampak bijaksana," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di https://jogja.tribunnews.com/2020/06/25/6-tanda-bahwa-anda-berpacaran-dengan-seorang-psikopat?page=all.