Corona di Indonesia
Kasus Baru Covid-19 Melonjak, Partai Demokrat Nilai Pemerintah Salah Ambil Kebijakan New Normal
"Bahkan saya katakan waktu itu, new normal bentuk kekalahan perang pemerintah lawan Covid-19," ujar Irwan
Oleh karena itu, Presiden mengingatkan jajaran pemerintah daerah dan Gugus Tugas Covid-19, khususnya di Kalteng, untuk melakukan pengendalian sebaik mungkin.
"Sebaran di seluruh Tanah Air sangat tergantung sekali kepada bagaimana daerah mengendalikannya," ujarnya.
Meskipun sebaran Covid-19 di Kalteng masih kecil dibanding provinsi lainnya, Presiden mengingatkan untuk tidak lengah dan menganggap enteng.
Karena, bila tidak waspada, sebaran Covid-19 di Kalteng bisa melonjak.
"Baru saja 5 menit lalu saya mendapatkan laporan di sini yang positif 1.093."
"Memang masih pada angka yang kecil, dalam perawatan 393 dan sembuh di angka 634, meninggal 66."
"Tetapi kalau angka yang kecil ini tidak dikendalikan dengan baik, manajemen krisis tidak dilakukan dengan tegas, rakyat tidak diajak semuanya untuk bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan ini."
"Hati-hati angka yang tadi saya sampaikan bisa bertambah banyak. Ini jangan dianggap enteng. Bisa menyebar ke mana-mana," tuturnya.
Tes Masif Saja Tidak Cukup
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepala daerah untuk melakukan pelacakan secara agresif dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
Karena, menurut Presiden, tes masif saja tidak cukup untuk mengendalikan penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan Cina itu.
"Tes masif saja tidak cukup. Pelacakan yang agresif harus dilakukan, ini dibantu Pangdam, Kapolda untuk urusan pelacakan, baik ODP, PDP."
"Kalau sudah ketemu yang sakit bawa ke rumah sakit."
"Yang sehat tapi positif, isolasi dengan ketat," ucap Presiden.
Setelah adanya pelacakan dan tes masif, kemudian dilakukan pemilahan pasien positif yang statusnya sakit ringan, sedang, berat , atau tanpa gejala sama sekali.