Apa Saja yang Kamu Bisa Lakukan dengan Menggunakan Panca Indramu? Jawaban Kelas 1-3 SD TVRI
sekarang kita akan membahas soal dan jawaban tayangan Tubuhku untuk siswa kelas 1-3 SD dalam program Belajar dari Rumah TVRI.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Apa saja yang kamu bisa lakukan dengan menggunakan panca indramu?
Itulah salah-satu pertanyaan yang akan dijawab siswa kelas 1-3 SD saat mengikuti program Belajar dari Rumah TVRI edisi Senin, 20 Juli 2020.
Siswa kelas 1-3 SD kali ini menyaksikan tayangan 'Tubuhku'.
Setelah menyaksikan tersebut, siswa diharapkan mampu menyampaikan gagasan secara lisan dan menulis beberapa kalimat dan menyuntingnya.
Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban tayangan Tubuhku untuk siswa kelas 1-3 SD.
Soal 1
Kegiatan apa yang kamu lakukan menggunakan anggota tubuhmu hari ini?
Jawaban:
Kegiatan yang dilakukan dengan anggota tubuh antara lain:
- Menyapu dan mengepel lantai dengan tangan
- Menulis soal dan jawaban dengan tangan
- Berjalan dengan kaki
- Sarapan pagi dengan mulut
- Melihat pemandangan dengan mata
Soal 2
Tulislah kalimat dari 5 nama bagian tubuh yang telah kamu pelajari! Satu bagian tubuh satu kalimat ya!
Jawaban:
- Kaki saya sakit terkena duri
- Mulut dan hidung saya ditutup menggunakan masker
- Saya selalu mencuci tangan sebelum makan
- Kepala saya pusing karena banyak PR
- Mata saya perih karena sering menonton Youtube
Soal 3
Apa saja yang kamu bisa lakukan dengan menggunakan panca indramu?
Jawaban:
- Mata: melihat benda, membaca buku
- Hidung: mencium bau wangi, bau masakan
- Telinga: mendengar suara, mendengarkan suara musik
- Lidah: merasakan rasa asin, manis, pahit, pedas, asam
- Kulit: untuk meraba dan merasakan seperti suhu panas atau dingin, kasar atau lembut.
* Disclaimer: Artikel ini hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak
Itulah pembahasan soal dan jawaban tayangan Tubuhku untuk kelas 1-3 SD.
Selain tayangan tersebut, TVRI juga menghadirkan berbagai tayangan edukasi untuk jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA.
Berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Senin 20 Juli 2020:
- 08.00 - 08.30 WIB: Jalan Sesama: Berantakan
- 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Tubuhku
- 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Pecahan dan Desimal
- 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Permainan Anak Tradisional
- 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 1: I'm Here
- 10.05 - 10.30 WIB: SMA sederajat: Berbohong
- 10.30 - 11.00 WIB: Beranda Pak RT: Memasak Hemat Gas
- 19.00 - 21.00 WIB: Film Anak: Street Food Asia
Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan melalui link streaming berikut ini:
>>> LINK 1
>>> LINK 2
>>> LINK 3
Sebelumnya, Kemdikbud mengumumkan kemitraan dengan penyedia layanan hiburan streaming kelas dunia, Netflix.
Sebagai bagian dari program Belajar dari Rumah dan untuk pertama kalinya di dunia, film-film dokumenter Netflix akan ditayangkan melalui saluran televisi.
Mulai 20 Juni 2020, film-film dokumenter persembahan Netflix akan tayang perdana setiap Sabtu pukul 21.30 WIB dan tayang ulang setiap Minggu dan Rabu pada pukul 09.00 WIB.
Tayangan-tayangan ini akan disiarkan secara terestrial melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik Covid-19.
Tayangan dalam program ini meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan sederajat, dan program keluarga dan kebudayaan.
Pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program tersebut adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.
Sekilas Belajar dari Rumah
Sebagaimana diketahui, tahun ajaran baru 2020/2020 telah dimulai pada 13 Juli lalu.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).
Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.
“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.
Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia.
Sementara itu, program Belajar dari Rumah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah di masa pandemik Covid-19.
Program ini mulai diterapkan pada 13 April 2020.
Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat masih bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2020 pun mengangkat tema "Belajar dari Covid-19".
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada 2 Mei 2020.
"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu," kata Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya.
"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.
Dilansir dari laman Kemdikbud RI, pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program ini adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif. (*)