Isu Orang Besar Dibelakang Djoko Tjandra Menyeruak, Jaksa Agung ST Burhanuddin Buka Suara
Isu Orang Besar Dibelakang Djoko Tjandra Menyeruak, Jaksa Agung ST Burhanuddin Buka Suara
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Jaksa Agung ST Burhanuddin mengaku tidak gentar jika ada orang besar di balik orang yang melindungi buronan kasus korupsi Djoko Tjandra.
"Kalau saya, kalau ada faktanya, ada datanya, saya tidak akan takut," kata Burhanuddin ketika ditemui Tribun Network di kantornya, Senin (20/7/2020).
Burhanuddin mengatakan, Korps Adhyaksa tak ingin berangan-angan terkait benar tidaknya keberadaan "Orang Besar" di balik Djoko Tjandra.
Kasus Djoko Tjandra, kata Burhanuddin, masih dalam penanganan Polri.
Kejaksaan Agung saat ini masih menahan diri dalam upaya perburuan terpidana kasus Cassie Bank Bali yang buron sejak 2009 itu.
"Jangan bicara angan-angan dulu. Sampai saat ini di sebelah yang menangani, saya tidak ikut-ikutan soal ini dulu," jelas Burhanuddin.
Djoko S Djandra terpidana kasus pemalsuan hak tagih utang (Cassie) PT. Bank Bali buron sejak tahun 2009.
Terpidana kasus penggelapan dana Bank Bali itu belakangan mempertontonkan kekuatannya di depan mata hukum.
Ia muncul dan melenggang kantor pemerintah dan pengadilan.
Membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik atas namanya, mengambil foto di kelurahan, ke kantor imigrasi untuk memperpanjang paspor, lalu ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mendaftarkan peninjauan kembali (PK) atas kasusnya.
Sejauh ini, tiga jenderal kepolisian telah dicopot dari jabatannya karena diduga melindungi sang buronan.
Tiga jenderal polisi tersebut masing-masing adalah Brigjen Nugroho, Brigjen Prasetijo, dan Irjen Napoleon.
Jokowi Didesak Usut 'Orang Besar' di Belakang Dua Jenderal yang Diduga Lindungi Djoko Tjandra
Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menelisik dugaan ada 'orang besar' di belakang dua jenderal yang diduga memberikan akses terhadap buronan korupsi Djoko Tjandra di Indonesia.
Diketahui, dua jenderal yang kini telah dicopot dari jabatannya itu adalah Brigjen Pol Prasetijo Utomo dan Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo.