Keraton Kasepuhan Cirebon Berduka: Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Meninggal Dunia

Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat meninggal dunia pada Rabu (22/7/2020) pagi tadi sekira pukul 05.20 WIB.

Editor: Ady Sucipto
TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAIHAQI
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat dikabarkan meninggal dunia hari ini, Rabu (22/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Kabar duka menyelimuti Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat

Dikabarkan Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat tutup usia. 

Mengutip dari Tribun Cirebon, Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat meninggal dunia pada Rabu (22/7/2020) pagi tadi sekira pukul 05.20 WIB. 

Kabar meninggalnya Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat ini pun menyisakan duka bagi keluarga dan masyarakat Cirebon

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat.

Seperti diketahui Sultan Sepuh merupakan gelar pemimpin tertinggi di Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat.

Melansir dari laman resmi Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat naik takhta sebagai Sultan Sepuh XIV pada 9 Juni 2010.

Beliau menggantikan ayahnya, Sultan Sepuh XIII Pangeran Raja Adipati Maulana Pakuningrat yang bertahta 1969 hingga 2010, tepat 40 hari setelah wafatnya sang ayah.

Penonatan ini dilakukan dalam rangkaian acara “Jumenengan” di Keraton Kasepuhan Cirebon waktu itu.

Berikut silsilah Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat dikutip Tribuncirebon.con dari Wikipedia.

Pada masa kesultanan Cirebon, Keraton Kasepuhan Cirebon dipimpin oleh Sunan Gunung Jati Syarief Hidayatullah, beliau bertahta dari 1479 hingga 1568.

Kemudian dilanjutkan oleh P Adipati Pasarean atau P Muhammad Arifin, tahun 1495 hingga 1552.

Selanjutnya Keraton kasepuhan Cirebon di masa kesultanan Cirebon secara turun temurun dipimpin oleh P Dipati Carbon P Sedang Kamuning, 1521-1565, Panembahan Ratu Pakungwati I, P Emas Zainul Arifin yang bertahta 1568-1649, P. Dipati Carbon II (P. Sedang Gayam).

Terakhir di masa kesultanan Cirebon dipimpin oleh Panembahan Ratu Pakungwati II (Panembahan Girilaya) yang bertahta dari 1649 hingga 1666). 

Menurut naskah Mertasinga, Sultan Abdul Karim telah meninggal di Mataram pada tahun 1585 saka jawa atau sekitar tahun 1662 m, 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved