Corona di Bali

Update Covid-19 di Bali: Pasien Sembuh Sudah 74,23 Persen, Arak Bali Diklaim Percepat Kesembuhan

Sudah ada sebanyak 2.178 orang pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Bali per Rabu (22/7/2020).

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Update Covid-19 - Ilustrasi pengecekan suhu tubuh menggunakan infrared thermometer gun dan penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus corona. 

TRIBUN-BALI.COM - Sudah ada sebanyak 2.178 orang pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Bali.

Jumlah tersebut setelah ada penambahan pasien sembuh sebanyak 68 orang per Rabu (22/7/2020).

Jika dipersentasekan, sebesar 74,23 persen pasien positif Covid-19 di Bali telah dinyatakan sembuh.

Namun demikian, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengumumkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bali masih terus bertambah.

Per Rabu (22/7/2020), jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali sudah mencapai 2.934 kasus setelah ada penambahan sebanyak 78 orang.

Kasus positif Covid-19 di Bali masih didominasi oleh transmisi lokal, yaitu sebanyak 2.538 orang (86,50 persen).

Jumlah pasien meninggal terkait Covid-19 masih tercatat sebanyak 46 orang yang terdiri dari 44 WNI dan 2 WNA.

Persentase kasus kematian terkait Covid-19 di Bali sebesar 1,57 persen.

Sedangkan untuk pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) saat ini berjumlah 710 orang yang terdiri dari 706 WNI dan 4 WNA.

Mereka dirawat di 17 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering.

Berdasarkan data sebaran kasus, Kota Denpasar masih menjadi wilayah dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Bali.

Per Rabu (23/7/2020), jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Denpasar telah tercatat sebanyak 1.139 kasus.

Kemudian disusul Kabupaten Badung (422 kasus), Bangli (316 kasus), Klungkung (269 kasus), Gianyar (237 kasus), Karangasem (173 kasus), Buleleng (161 kasus), Tabanan (109 kasus), dan Jembrana (54 kasus).

Diberitakan sebelumnya, Rabu (22/7/2020) tercatat jumlah pasien sembuh sebanyak 23 orang di Denpasar.

Namun angka kasus positif Covid-19 juga tercatat bertambah 38 orang.

"Kasus sembuh kembali mengalami penambahan sebanyak 23 orang, namun penambahan kasus positif juga meningkat, hari ini bertambah 38 orang positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.

Dewa Rai menjelaskan bahwa angka kesembuhan pasien dan penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif di Kota Denpasar.

Dimana, di tengah banyaknya pasien yang sembuh, juga masih ditemukan kasus positif Covid-19.

Karenanya diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kita bersama memiliki tanggung jawab untuk memutus penyebaran, dan saat ini GTPP tetap fokus melakukan 3 T yakni Tracing, Testing dan Treatmen. Untuk menemukan kasus, melalui tracing, tes, dan isolasi atau perawatan, dan masyarakat diharapkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Dewa Rai.

Dewa Rai menjelaskan bahwa walaupun saat ini kita sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru, namun kasus positif baru di internal keluarga dan pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah masih menunjukan peningkatan.

Kedua klaster baru inilah yang patut kita waspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup tinggi di Kota Denpasar.

"Masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah mulai mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi," katanya.

Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.

Secara kumulatif, Dewa Rai mennyebut jumlah kasus Covid 19 di Kota Denpasar sebanyak 1.138 kasus positif.

Rincianya adalah 802 orang sembuh, 14 orang meninggal dunia, dan 322 orang masih dalam perawatan.

Arak Bali Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengklaim ramuan arak Bali ampuh mempercepat kesembuhan pasien Covid-19.

Arak Bali yang dicampur dengan daun jeruk purut, dan sedikit minyak kayu putih dianggap telah terbukti bisa mengobati pasien positif yang tidak memiliki gejala alias OTG (orang tanpa gejala).

Koster mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menerapkan usadha Bali kepada orang yang terjangkit Covid-19.

Mereka yang mendapatkan treatment ini adalah pasien yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) yang sedang menjalani karantina.

"Orang-orang yang positif di karantina ini kita lakukan treatment dengan usadha, bahannya dari arak Bali," kata Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Rabu (22/7/2020).

Koster mengaku dirinya menugaskan seorang peneliti untuk membuat ramuan usadha Bali tersebut.

Bahannya menggunakan arak Bali, ekstrasi daun jeruk purut, dan sedikit minyak kayu putih agar aromanya bagus.

Dari hasil ramuan tersebut, Koster menyebut tingkat kesembuhan para OTG meningkat jauh.

Orang-orang yang melakukan isolasi di berbagai tempat karantina yang disiapkan oleh Pemprov Bali pun sudah mulai berkurang.

"Sekitar satu dua hari ini penghabisan yang lama-lama. Itu ternyata efektif sekali. Kalau yang baru kena positif, dua hari dilakukan treatment ini pada hari ketiga diswab negatif," tuturnya.

Koster menyebutkan, ditemukannya ramuan ini merupakan berkah dari Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan Destilasi Khas Bali.

Baginya, Pergub tersebut telah membawa dua rezeki.

“Pertama yakni menghidupkan industri arak di Bali, dan kedua bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.

Percobaan pertama dengan ramuan baru tersebut diterapkan kepada 19 orang OTG dan berhasil menyembuhkan sebanyak 15 orang.

Kemudian jumlah sampelnya dinaikkan berturut-turut dari 40 orang, 100 sampai 200 orang.

"Itu hampir 80 persen sembuh dengan treatment ini. Luar biasa. Maka sekarang saya tenang karena sembuhnya banyak yang di karantina ini. Orang dikasi treatment hanya dengan hirup-hirup, ada alatnya," katanya sumringah.

Koster menambahkan, pihaknya akan mematenkan produk tersebut. Terlebih sebelumnya ia sudah bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Yasona Laoly, di Gianyar, Rabu (21/7) lalu.

Jika seandainya nanti sudah memiliki hak paten, ia berharapramuan tersebut bisa menjadi industri baru berbasis kearifan lokal minuman arak.

"Jadi arak itu akan berfungsi dua, satu sebagai industri minuman bersaing dengan Soju, kemudian Sake, kemudian juga produksi untuk kesehatan (usadha)," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved