Ungkap CCTV Hingga Sebut Editor Metro TV Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Ini Komentar Sang Ayah
Pelan namun pasti, akhirnya misteri tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo mulai menemukan titik terang.
Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian Editor Metro TV itu.
Diduga Kuat Bunuh Diri
Dirreskrimum Polda Petro Jaya, Kombes Tubagus Ade mengatakan Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga kuat bunuh diri.
Hal tersebut diungkapkan Kombes Tubagus Ade, saat jumpa pers di kantor Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
"Dari beberapa faktor, beberapa penjelasan, dari keterangan ahli, keterangan saksi, dari olah TKP dan bukti petunjuk lain. Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ucapnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube Humas Polda Metro Jaya.
Ia kemudian menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik jenazah Yodi Prabowo, ditemukan empat luka yang diakibatkan senjata tajam.
Empat di antaranya adalah luka tusuk di bagian dada.
Tubagus Ade mengatakan seseorang yang mencoba untuk bunuh diri, pasti akan melakukan percobaan melukai diri.
Hal tersebut terbukti dari ditemukannya dua luka dangkal di dada Yodi Prabowo.
"Ahli mengatakan setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam akan selalu ada bukti permulaan adakan ada luka percobaan," kata Tubagus Ade.
"Ditemukan empat luka di dada, yang dua luka dangkal yang tidak sampai 2 cm,"
"Itulah yang dianggap luka percobaan," imbuhnya.
Lalu mengapa Yodi Prabowo nekat mengakhiri hidup dengan cara tersebut?
Berdasarkan hasil forensik ditemukan bahwa urine Yodi Prabowo mengandung amphetamine.
"Kemudian dilakukan tes narkoba, hasilnya urine ada amphetamine positif," jelas Tubagus Ade.