Suhu Udara Lebih Dingin, Termasuk di Bali Ternyata dari Australia Akan Berlangsung Hingga Dua Bulan

Suhu udara dingin yang belakang ini lebih dominan disebabkan karena kandungan uap di atmosfer cukup sedikit.

Editor: Bambang Wiyono
ANTARA News/ BMKG
Ilustrasi: BMKG 

Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia (monsoon dingin Australia) semakin signifikan sehingga berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Pada saat puncak kemarau, lanjut Hary, memang umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering.

Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa.

Ini yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.

Selain itu, kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.

Persebaran wilayah masuki musim kemarau
Hary menambahkan, saat ini BMKG memantau perkembangan musim kemarau hingga tanggal 20 Juli 2020 atau dasarian kedua Juli ini.

Dari 342 daerah ZOM di Indonesia, sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau seiring dominannya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur-Tenggara.

Daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau antara lain

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Barat

Bali

Jawa Timur

Sebagian besar Jawa Tengah

Sebagian besar Jawa Barat

Pesisir utara Banten

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved