Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban Tahun Ini Menurun 50 Persen

Pelaksanaan hari raya Idul Adha tahun 2020 ini digelar Jumat (31/7/2020) mendatang.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Suasana Tempat Pemotongan Qurban (TPQ) Nurul Iman Padang Udayana, Denpasar 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pelaksanaan hari raya Idul Adha tahun 2020 ini digelar Jumat (31/7/2020) mendatang.

Pelaksanaan Idul Adha ini selalu identik dengan hewan kurban.

Akan tetapi, dikarenakan adanya pandemi Covid-19, penjualan hewan kurban mengalami penurunan.

Hal ini bisa ditemui di Tempat Pemotongan Qurban (TPQ) Nurul Iman Padang Udayana, Denpasar, Bali.

7 Drakor Ini Menceritakan Kekasih dari Masa Kecil, Weightlifting Fairy Kim Bok Joo hingga Reply 1997

Akibat Wabah Virus Corona, Bank Sperma di China Kini Kekurangan Donasi

Awas, Makanan & Minuman Ini Mengandung Gula Tambahan, Berisiko Untuk Penderita Diabetes

Ketua Rukun Warga Muslim (RWM) Mushalla Nurul Iman, Sayid Abduloh mengatakan, respon masyarakat untuk membeli hewan kurban cukup rendah.

Biasanya, 2 minggu sebelum hari raya, pemesanan sudah melebihi kuota yang ada.

Bahkan tahun sebelumnya, sebelum TPQ dibuka, sudah ada pemesanan yang masuk dan seminggu sebelum hari raya penjualan hewan kurban bisa mencapai 200 ekor lebih.

"Dari prediksi penjualan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini kemungkinan menurun 50 persen. Kalau tahun lalu sudah ada 200 lebih," katanya.

Sayid menambahkan, untuk hewan qurban yang dijual di TPQ Nurul Iman Padang Udayana ini diperoleh dari Jatiluwih untuk sapi, sedangkan kambing dari Negara dan Karangasem.

Penurunan pembelian hewan kurban pada tahun ini diduga karena pembeli saat ini cenderung berhati-hati dalam mengeluarkan uang.

Sebab, saat pandemi ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan yang berakibat pada menurunya daya beli.

"Karena faktor ekonomi makanya menurun. Ada juga sebagian yang tidak melaksanakan kurban," katanya.

Untuk hewan qurban biasanya pembeli dominan mengambil hewan yang ukuran sedang dikarenakan harganya dianggap pas.

"Kalau yang kelas A ada juga tapi jarang karena lebih mahal. Biasanya orang-orang kelas atas yang beli," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved