Liga 1

Sekretaris Kemenpora Minta Operator Liga 1 Melakukan Tes PCR bukan Rapid Test

Gatot mengatakan tes kesehatan saat melanjutkan kompetisi harus dilakukan secara ketat. Hal tersebut

Editor: DionDBPutra
pssi.org
ilustrasi - Pemain Tim Nasional Indonesia U-16 menjalani swab test pada Selasa (7/7/2020) siang. 

TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta Liga 1 Indonesia yang akan bergulir pada 1 Oktober mendatang untuk melakukan tes reaksi berantai polimerase (PCR). Bukan tes cepat (rapid test) dalam memastikan para pemainnya tak terpapar Covid-19.

"Pertama adalah pada saat masuk itu harus di-swab PCR. Karena dulu ada yang nawar rapid test karena lebih murah, ini bukan masalah murah atau tidaknya, karena potensi body contact-nya tinggi yah," ujar Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dalam diskusi daring di Graha BNPB, Rabu (29/7/2020).

Gatot mengatakan tes kesehatan saat melanjutkan kompetisi harus dilakukan secara ketat. Hal tersebut merujuk pada aturan yang dikeluarkan oleh federasi-federasi sepak bola di Eropa seperti Inggris, Spanyol dan Jerman.

Mengaku Kehabisan Bekal, WNA Asal Inggris Ditemukan Terlantar di Pantai Munggu, Mengwi Badung

Ramalan Zodiak Cinta 30 Juli 2020, Leo Jangan Egois, Aquarius Dengarkan Logika

Artis VS Ditangkap Polisi Dalam Dugaan Kasus Prostitusi di Kamar Hotel Bandar Lampung

Menurut dia, para pemain di benua Eropa melakukan tes PCR secara berkala, baik itu beberapa hari sebelum bertanding maupun sesudah pertandingan.

Hasilnya pun terbukti, hingga musim 2019/2020 usai tidak ada pemain yang dilaporkan positif.

"Tapi sekali lagi, ingat lebih baik kita patuh pada peraturan kesehatannya daripada kemudian melampiaskan karena ini sudah bosen, sudah nunggu lama. Nggak ada maksud dari gugus tugas atau pemerintah untuk membatasi," kata Gatot.

Ia juga berharap kepada klub untuk menerapkan protokol yang ketat terhadap para pemainnya jika tidak ada pertandingan.

Apalagi PSSI dan PT. LIB akan memusatkan sebagian markas tim di Yogyakarta.

"Saya bercanda ke beberapa manajer (klub sepak bola) jangan sampai nanti di Yogyakarta menjadi klaster baru karena DIY kan relatif stabil gitu," kata dia.

LIB Dapat Dukungan Polda DIY

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru ( LIB ) mendapatkan dukungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020.

"Kami akan memberikan dukungan penuh dan siap mengamankan agenda tersebut,” ujar Kapolda DIY Irjen Pol. Asep Suhendar, dikutip dari keterangan resmi LIB di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Para petinggi LIB termasuk direktur utama Akhmad Hadian Lukita dan Direktur Operasional Sudjarno menemui Kapolda DIY di Sleman untuk membicarakan soal pelaksanaan Liga 1 di Yogyakarta.

Sebab, wilayah tersebut akan menjadi markas enam klub selama lanjutan Liga 1 2020 yaitu PSM Makassar, Bali United, Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Borneo FC dan PSS Sleman.

Sebelumnya, LIB sudah melakukan verifikasi di dua stadion di Yogyakarta yang digunakan di Liga 1 yaitu Stadion Sultan Agung (Bantul) dan Stadion Maguwoharjo (Sleman).

"Kami menginformasikan ke bapak Kapolda bahwa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang ideal untuk lanjutan kompetisi. Di sini, fasilitas dan infrastruktur stadion dan daerahnya sangat mendukung. Lokasinya juga di tengah Pulau Jawa," kata Sudjarno.

Sementara Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita menyebut dilangsungkannya Liga 1 akan meningkatkan perputaran ekonomi di Yogyakarta.

"Dengan adanya enam tim yang berkandang di sini, gairah ekonomi yang bisa diangkat. Contohnya tingkat hunian hotel," terang Akhmad Hadian.

Liga 1 musim 2020 dipastikan akan berlanjut pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap berlangsung semusim penuh dan semua laga digelar di Pulau Jawa.

Dengan dikonsentrasikan di Pulau Jawa, tim-tim akan berpindah-pindah dengan transportasi darat demi mencegah penyebaran Covid-19.

Seluruh kegiatan selama lanjutan liga nantinya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta kepada PSSI agar kompetisi sepak bola yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dimanfaatkan untuk kampanye perang terhadap virus corona.

Sumber: antaranews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved