Selain Berukuran Jumbo, Ini Keistimewaan Sapi-sapi Sumbangan Jokowi untuk kurban Idul Adha 2020

Sejumlah sapi-sapi Jokowi punya cara perawatan yang istimewa, berbeda dari sapi biasanya. Selain itu, sapi-sapi Jokowi juga istimewa dalam prestasi

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
ILUSTRASI. Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan memeriksa sapi yang dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban Idul Adha di Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (24/7/2020). Presiden Joko Widodo membeli sapi jenis limusin dengan berat 1,03 ton 

TRIBUN-BALI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyumbang sapi kurban ke berbagai wilayah di Indonesia pada hari raya Idul Adha 2020.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Presiden Jokowi membeli sapi istimewa karena berukuran besar.

Namun untuk kurban kali ini, sapi-sapi Presiden Jokowi juga punya keistimewaan yang lain.

Sejumlah sapi-sapi Jokowi punya cara perawatan yang istimewa, berbeda dari sapi biasanya. Selain itu, sapi-sapi Jokowi juga istimewa dalam prestasi.

Evaluasi Kinerja, Kasipropam Polres Badung Pimpin Rapat Koordinasi Kegiatan Quick Wins 2020

Gaji Direktur Eksekutif Program Kartu Pra Kerja Rp 77,5 Juta, Politikus PDIP Sebut Wajar

Jelang Idul Adha 2020, Berikut 10 Amalan Sunnah Sebelum dan Setelah Salat Id

Berikut beberapa cerita unik dari sapi-sapi Jokowi :

1. Tidur di karpet Rp 2 juta

Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jokowi membeli sapi jumbo dari peternak lokal, yakni Rahman Takka.

Sapi seberat 1,2 ton itu ditempatkan di atas karpet seharga Rp 2 juta.

 Alasannya agar sapi bernama Puang Tedong itu tidak kedinginan sehingga bisa tidur nyeyak.

"Ada banyak upaya yang saya lakukan agar Puang Tedong tetap sehat dan bisa diserahkan utuh ke Presiden Jokowi. Saya sudah beri dua lembar karpet hitam, menjaga mandi, dan makannya tiga kali sehari," kata Rahman.

"Ini bukan hanya soal harganya yang fantastis dan membuat saya senang, lebih dari itu, saya bangga karena sapi kesayangan saya dibeli orang penting,” lanjut dia saat ditemui Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

Bahkan, dirinya rutin melakukan ronda malam agar sapi yang dibeli orang nomor satu di Indonesia itu tidak hilang.

Rahman membanderol sapinya dengan harga Rp 100 juta, tetapi akhirnya dilepas dengan harga Rp 89 juta.

Ketika hendak dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban, sapi Puang Tedong sempat mengamuk.

Ia menyeruduk benda apa saja di sekitarnya dan sempat membuat masyarakat ketakutan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved