Corona di Bali
Menko Luhut : Kalau Sampai Ada Nanti Zona Merah, Bukan Tidak Mungkin Bali Ditutup
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, bahwa hampir 6 bulan ini tidak ada turis ke Bali
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, bahwa hampir 6 bulan ini tidak ada turis ke Bali atau menurut laporan Bank Indonesia hampir 97 persen kontraksi dari devisa pariwisata.
Hal ini merupakan satu pukulan yang berat sekali buat perekonomian Indonesia dan perekonomian Bali sendiri.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan Covid-19 ini, saya ingin menginformasikan sekarang ini hampir semua sektor itu tertangani dengan baik.
Program-program bantuan program-program stimulus itu dilakukan dengan baik.
• Ramalan Zodiak Keuangan 31 Juli 2020, Gemini Jangan Lupa untuk Menghitung Pengeluaran
• Ini Prakiraan Cuaca BMKG 31 Juli 2020 di Bali, Bangli Diperkirakan Berawan
• Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik Jadi Trending, Sebenarnya Apa Itu Fetish?
Saya ingin juga menginformasikan parawisata ini merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh Pemerintah.
Karena penerimaan negara dari pariwisata ini sangat tinggi dan lebih dari itu job opportunity yang jumlahnya sampai ke ujung dunia bisa jutaan manusia.
"Oleh karena itu Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kita harus tanganin pariwisata ini dengan benar. Untuk itu ada dua kunci yang harus kita perhatikan tadi sudah berkali-kali disampaikan. Yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi itu harus dijalankan seiring," jelas Menko Luhut Binsar, Jumat (30/7/2020) di Peninsula Island Kawasan The Nusa Dua Bali.
Menurutnya penanganan Covid-19 yang benar itu akan menstimulus ekonomi kita dengan benar.
Jadi semua negara di dunia mengalami sekarang masalah ini, dan orang atau negara lain melihat juga bagaimana kita menangani Covid.
"Kalau saya mundur sedikit 5 bulan yang lalu, banyak yang mengkritik kita mengenai penerapan lockdown. Kenapa tidak lockdown, Presiden saya ingat persis waktu dalam membuat proses pengambilan keputusan untuk mencari format yang pas buat Indonesia. Karena kita tidak tahu Covid-19 ini apa sebenarnya dan berapa lama dia akan terjadi dan berapa besar dampaknya. Itu kita nggak pernah tahu oleh karena itu akhirnya dengan perdebatan yang panjang dan intensif akhirnya diputuskanlah istilah PSBB ini dan PSBB ini tidak lockdown dan ternyata keputusan itu sangat keputusan sangat benar," ungkapnya.
Menurutnya pada hari ini karena dengan demikian ekonomi kita tidak seluruhnya mati, tapi masih ada hidup.
Nah sekarang kita sudah melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan, dan hari ini menurut saya hari yang sangat bersejarah karena agak sering Pak Gubernur saya telepon mengenai kesiapan Bali.
"Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka, semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi berapa jumlah yang sembuh, berapa tadi mortality read-nya dan seterusnya. Itu menjadi acuan apakah dia masuk daerah merah apa kuning atau hijau, itu yang kita menjadi acuan," papar Menko Luhut.
Ia menambahkan, kalau hari ini kita bisa lakukan ini karena Bali ini menurut saya hampir beberapa banyak daerah sudah hijau, ada masih yang kuning tapi tidak ada yang merah.