Corona di Bali

Ekonomi Bali Terkontraksi Lebih Dalam, BI Prediksi Membaik di Triwulan III 2020

Seperti yang diperkirakan semula, ekonomi Bali pada triwulan II-2020 kembali mengalami kontraksi yang lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Putu Supartika
(Ilustrasi) Suasana Pasar Badung, Selasa (14/4/2020) 

"Kinerja ekspor luar negeri yang kontraksi, disebabkan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu, kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi juga tercatat kontraksi. Masing-masing minus 3,57 persen dan minus 15,48 persen,” katanya.

Kinerja impor juga terkontraksi sebesar minus 89,68 persen, seiring tertahannya kinerja pariwisata sehingga menurunkan permintaan bahan makanan impor serta adanya tekanan pelemahan nilai tukar rupiah.

Strategi Pemulihan

KPwBI Provinsi Bali, kata dia, memperkirakan kondisi ekonomi pada triwulan III-2020 akan membaik seiring strategi pemulihan tatanan ekonomi Bali melalui penerapan tatanan kehidupan baru pada sektor pariwisata (program Clean Healthy Safety and Environment Sustainability).

Pemulihan wisatawan domestik diperkirakan akan berjalan lebih awal, dibandingkan pemulihan wisatawan mancanegara.

Hal ini terkonfirmasi dari leading indicator jumlah kedatangan penumpang domestik di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, yang tercatat sebesar 35.934 orang pada Juli 2020, atau tumbuh 468,94 persen (mtm).

Optimisme pemulihan ini juga terkonfirmasi dari pengolahan big data google trends, yang mencerminkan bahwa minat wisdom dan wisman ke Bali sangat besar, dimana pencarian travel di Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia maupun destinasi wisata lainnya di kawasan Asia.

"Peluang ini harus dioptimalkan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, sehingga pemulihan aspek ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara pararel," tegasnya.

VP of Market Management Accomodation Indonesia Traveloka, John Safenson, mengatakan memang terjadi penurunan akibat banyak yang tidak bisa bepergian. Tingkat cancel pun mengalami peningkatan.

Namun pada April dan Mei, terutama Mei transaksi sudah mulai naik. "Harapan kami di Agustus ke depan, akan ada peningkatan dengan dibukanya lokal dan domestik market akhir Juli kemarin," jelasnya.

Sektor Pariwisata

Kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di berbagai daerah di tanah air diharapkan dapat mendorong kembali geliat ekonomi nasional yang terdampak besar akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam keterangannya, Kamis (6/8).

Ia mengatakan, sejak kebijakan pelonggaran PSBB diberlakukan oleh beberapa pemerintah daerah, perlahan geliat ekonomi nasional mulai bergerak.

Terakhir, Pemerintah Provinsi Bali yang membuka kembali sektor pariwisata untuk wisatawan nusantara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved