Ini 5 Masalah Kesehatan yang Akan Timbul Jika Mengonsumsi Makanan Pedas
Makanan pedas merupakan satu diantara menu yang disukai oleh banyak orang di Indonesia.
Sensasi pedas dihasilkan oleh senyawa capsaicinoids yang ada pada cabai.
Dilansir dari laman Helix, capsaicinoids bisa menipu otak dengan mengirimkan sinyal bahwa kita sedang kesakitan, kemudian otak akan merespons dengan melepaskan neurotransmitter bernama endorfin.
Endorfin adalah cara alami tubuh untuk menghilagkan rasa sakit dan menghalangi saraf untuk mengirimkan rasa sakit.
Selain itu, otak juga akan melepaskan neurotransmitter dopamin yang bisa menyebabkan kesenangan dan penghargaan.
Oleh karenanya, makan makanan pedas bisa menyebabkan euforia, dan membuat kita kecanduan.
Hal ini akan menyebabkan kita ingin memakan makanan pedas lagi dan lagi.
Membuat lidah tidak peka
Banyak mitos yang beredar bahwa mengonsumsi makanan pedas bisa membuat lidah menjadi kurang peka dalam mengenali rasa.
Dilansir dari laman Live Science, kandungan capsaicin dalam cabai bisa membuat mulut mennjadi mati rasa dalam sementara waktu.
Sensasi mati rasa ini adalah cara tubuh untuk melindungi diri dari rasa sakit.
Efek mati rasa ini tidak bertahan lama dan bersifat sementara saja.
Menurut Paul Bosland, direktur Chili Pepper Institute dari New Mexico State University, sensasi mati rasa yang disebabkan oleh cabai hanya berlangsung sebentar dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam.
Menyebabkan gangguan pencernaan dan gastritis
Makanan pedas memang dikenal bisa menyebabkan masalah pencernaan, hal ini banyak terjadi setelah memakan makanan pedas.
Faktanya, makanan pedas memang bisa menyebabkan sakit perut dan bisa memperburuk kondisi gastritis.