Kelebihan Sumber Energi Alternatif Dibandingkan Sumber Energi Fosil, Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD
Tuliskan kelebihan sumber energi alternatif jika dibandingkan dengan sumber energi fosil! Ini jawaban Belajar dari Rumah TVRI kelas 4-6 SD hari ini.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM - Tuliskan kelebihan sumber energi alternatif jika dibandingkan dengan sumber energi fosil!
Itulah salah satu soal yang harus dijawab siswa dalam mengikuti tayangan Belajar dari Rumah melalui TVRI hari ini.
Selasa 11 Agustus 2020, siswa kelas 4-6 SD akan belajar melalui tayangan Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang.
Tayangan tersebut dapat disaksikan mulai pukul 09.00 WIB.
Nah, sekarang kita akan mencoba membahas soal dan jawaban dari tayangan tersebut.
Soal 1
Tuliskan kelebihan sumber energi alternatif jika dibandingkan dengan sumber energi fosil!
Jawaban
Kelebihan sumber energi alternatif jika dibandingkan dengan sumber energi fosil diantaranya:
- Ramah lingkungan (tidak tercemar) karena tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan.
- Sumber energi melimpah (energi yang terbarukan seperti sinar matahari, angin dan air.
- Beberapa sumber energi alternatif menghasilkan energi yang besar.
Soal 2
Mengapa kita harus hemat energi? Lalu bagaimana caranya kita berhemat energi?
Jawaban:
Kita harus hemat energi karena:
- Dapat menghemat uang dan pengeluaran
- Dapat mengurangi polusi, menjaga sumber daya alam, dan dapat merawat barang elektronik kita.
- Energi yang tersedia di alam jumlahnya sangat terbatas, sehingga bila kita tidak melakukan langkah penghematan, maka energi tersebut akan habis dalam waktu cepat.
Contoh cara kita berhemat energi
- Mematkan lampu saat tidur
- Mematikan TV saat tidak ditonton
- Cabut colokan alat listrik bila sudah tidak digunakan lagi
- Matikan kran air jika sudah digunakan
Disclaimer: Kunci jawaban ini hanya sekadar pegangan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak.
Demikianlah pembahasan soal dan jawaban materi kelas 4-6 SD hari ini.
Berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 11 Agustus 2020:
- 08.00 - 08.30 WIB: PAUD & Sederajat: Kisah Jaya, Giri, dan Melati: Hidup Sehat
- 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Operasi Hitung Bilangan: Penjumlahan dan Pengurangan
- 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang
- 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Bilangan Pecahan
- 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 9: Is It Cold?
- 10.05 - 10.30 WIB: SMA sederajat: Grafik Fungsi Eksponen
- 10.30 - 11.00 WIB: Keluarga Indonesia Parenting: Pelibatan Keluarga dalam Pendidikan Anak
- 21.30 - 23.30 WIB: Film Nasional: Seleb Kota Jogja
Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan secara streaming.
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik Covid-19.
Tayangan dalam program ini meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan sederajat, dan program keluarga dan kebudayaan.
Pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program tersebut adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.
Sekilas Belajar dari Rumah
Sebagaimana diketahui, tahun ajaran baru 2020/2020 telah dimulai pada 13 Juli lalu.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).
Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.
“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.
Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia.
Sementara itu, program Belajar dari Rumah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah di masa pandemik Covid-19.
Program ini mulai diterapkan pada 13 April 2020.
Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat masih bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada 2 Mei 2020.
"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu," kata Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya.
"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.
Dilansir dari laman Kemdikbud RI, pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program ini adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif. (*)