Berapakah Panjang Sisi Sawah Tersebut? Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD, Materi Keliling Bangun Datar
Sebidang sawah berbentuk persegi mempunyai keliling 640 m. Berapakah panjang sisi sawah tersebut? Ini jawaban Belajar dari Rumah TVRI hari ini.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Sebidang sawah berbentuk persegi mempunyai keliling 640 meter.
Berapakah panjang sisi sawah tersebut?
Itu adalah salah-satu soal yang harus dijawab siswa kelas 4-6 SD hari ini.
Kamis 13 Agustus 2020 program Belajar dari Rumah melalui siaran TVRI kembali hadir sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Hari ini siswa kelas 4-6 SD belajar Keliling Bangun Datar: Persegi, Persegi Panjang, Segi Tiga.
Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban dari tayangan tersebut.
Soal 1
Sebidang sawah berbentuk persegi mempunyai keliling 640 m. Berapakah panjang sisi sawah tersebut?
Jawaban:
Persegi mempunyai 4 sisi, maka rumus keliling persegi yaitu:
Keliling = 4 x sisi
640 m = 4 x sisi
Untuk mencari sisi
Sisi = 640 m : 4
Sisi = 160 m
Jadi panjang sisi sawah tersebut adalah 160 meter.
Soal 2
Kebun ayah berbentuk persegi panjang berukuran panjang 45 meter dan lebar 25 meter. Di sekeliling kebun akan dipasang pagar dengan biaya Rp 85.000,00 per meter. Berapa biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
Panjang = 45 m
Lebar = 25 m
Biaya pemasangan Rp 85.000 permeter
Ditanya:
Biaya pemasangan keliling pagar
Penyelesaian:
Keliling = 2 x (p + l)
= 2 x (45 m + 25 m)
= 2 x 70 m
= 140 m
Biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut adalah
Rp 85.000 x 140 meter = Rp 11.900.000, 00
Soal 3
Sebuah kain mitela berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama 14 cm dan panjang sisi lainnya 25 cm. Jika tinggi kain mitela tersebut 9 cm, berapakah keliling kain mitela tersebut?
Jawaban:
Karena segitiga mempunyai 3 sisi, maka keliling segitiga = sisi + sisi + sisi
= 14 cm + 14 cm + 25 cm
= 53 cm
Jadi keliling kain mitela tersebut adalah 53 cm.
Disclaimer: Kunci jawaban ini hanya sekadar pegangan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak.
Demikianlah pembahasan soal dan jawaban materi kelas 4-6 SD hari ini.
Nah, berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Kamis 13 Agustus 2020:
- 08.00 - 08.30 WIB: PAUD: Kidi dan Widi: Ayo Gosok Gigi
- 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Operasi Hitung Bilangan
- 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Keliling Bangun Datar: Persegi, Persegi Panjang, Segi Tiga
- 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Pola Bilangan Geometri
- 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 8: Come Over To My Place
- 10.05 - 10.30 WIB: SMA & sederajat: Pertidaksamaan Eksponen
- 10.30 - 11.00 WIB: Keluarga Indonesia Parenting: Pembelajaran Membaca bagi Anak Usia Dini
- 21.30 - 23.30 WIB : Film Nasional: Film Pendek
Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan secara streaming.
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik Covid-19.
Tayangan dalam program ini meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan sederajat, dan program keluarga dan kebudayaan.
Pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program tersebut adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.
Sekilas Belajar dari Rumah
Sebagaimana diketahui, tahun ajaran baru 2020/2020 telah dimulai pada 13 Juli lalu.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).
Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.
“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.
Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia.
Sementara itu, program Belajar dari Rumah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah di masa pandemik Covid-19.
Program ini mulai diterapkan pada 13 April 2020.
Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat masih bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada 2 Mei 2020.
"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu," kata Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya.
"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.
Dilansir dari laman Kemdikbud RI, pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program ini adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif. (*)