Alasan Banyak Pilot Menolak untuk Terbang Melewati Segitiga Bermuda yang Penuh Misteri
Ada banyak insiden keelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda hingga membuat pilot enggan untuk melewatinya.
TRIBUN-BALI.COM - Segitiga Bermuda merupakan wilayah laut yang kerap dipenuhi dengan beragam misteri yang terkadang tak masuk.
Tak hanya bagi pelaut yang akan membawa kapalnya melaut namun juga bagi pilot.
Ada banyak insiden keelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda hingga membuat pilot enggan untuk melewatinya.
Banyak peristiwa yang di Segitiga Bermuda akhirnya bisa dijelaskan melalui teknologi modern, namun hal itu tidak mengurangi kekhawatiran pilot saat terbang melintasi wilayah tersebut.
Dilansir dari laman Somag News, berikut ini 7 alasan pilot enggan menerbangkan pesawat melintasi Segitiga Bermuda:
1. Cuaca yang ekstrem dan tidak bisa diprediksi
Alasan ini tentu bisa terjadi di mana saja.
Karena letak geografisnya, Segitiga Bermuda sangat rentan terhadap kondisi cuaca yang rumit dan tidak bisa diprediksi.
Segitiga bermuda juga memiliki gelombang kuat yang tidak biasa berasal dari dasar laut.
2. Sinyal melemah
Segitiga Bermuda seringkali dikatakan rentan terhadap kekuatan magnet yang membuat pesawat mengalami kesulitan.
Mulai dari cuaca yang aneh, navigasi yang tidak berfungsi, hingga koordinat yang salah.
Transisi magnet yang unik ini menyebabkan banyakanya pilot atau kapten pesawat yang lepas kontak saat berada di tengah Segita Bermuda.
3. Kisah masa lalu
Segitiga Bermuda menyimpan kisah masa lalu yang tragis.
Segala sesuatu mengenai pesawat yang hilang hingga bangkai kapal yang diambil dari tempat tak biasa dan dari dasar laut.
Hal itu digambarkan sebagai "permainan yang adil" di lokasi ini.
4. Kemungkinan kehabisan bahan bakar
Meskipun hal ini tidak begitu misterius, banyak orang telah menyadari bahwa bahan bakar mereka telah menjadi masalah sewaktu terbang di wilayah yang sangat luas ini.
Entah masalah ketepatan waktu atau fakta bahwa teknologi pesawat memang memiliki potensi untuk rusak.
5. Awan yang mengandung listrik
Seorang pilot bernama Bruce Gernon mengaku tidak dapat menavigasi pesawat dengan cara apa pun selama 28 menit setelah memasuki awan yang mengandung listrik di Segitiga Bermuda.
Disebutkan bahwa medan elektromagnetik di kawasan tersebut mengganggu komponen-komponen elektronik di sebuah pesawat, menyebabkan semua arah dan komunikasi berpotensi terputus.
6. Ledakan gas metana
Kandungan metana di laut mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kapal-kapal tenggelam di kawasan Segitiga Bermuda
Gas metana dapat menjadi padat di dalam sebuah es kristal, dan bisa berubah menjadi gas lagi akibat cadangan metana hidrat di dasar laut atau tekanan pada metana berkurang.
Para ilmuwan berpendapat bahwa proses ini yang menyebabkan sejumlah besar gas metana keluar dari dasar laut ke permukaan sehingga dapat menyebabkan kapal-kapal di Segitiga Bermuda tenggelam.
7. Mitos makhluk luar angkasa
Hal ini tentu menjadi misteri yang sangat umum di kawasan Segitiga Bermuda.
Beberapa kecelakaan di Segitiga Bermuda dipercaya disebabkan karena munculnya makhluk luar angkasa.
Cerita lama Colombus mengungkapkan ada cahaya misterius di langit kawasan Segitiga Bermuda.
Namun, banyak hal yang belum mengonfirmasi dari kejadian ini.
Misteri Segitiga Bermuda
Nama Segitiga Bermuda sering diidentikan dengan tempat menghilangnya pesawat dan kapal secara misterius.
Segitiga Bermuda juga dikenal dengan nama Devil's Triangle atau segitiga iblis.
Hal ini dikarenakan sejak abad ke 20 saat sebuah kapal berisi 300 orang mendadak hilang seolah ditelan oleh lautan di tengah Samudera Atlantik.
Semua korban dan bangkai kapal tak ditemukan walaupun pencarian sudah dilakukan dalam waktu yang lama.
Kejadian tersebut kemudian disusul dengan hilangnya pesawat yang melintas di atas wilayah tersebut.
Terdapat beberapa kasus di antaranya Al Flight pada tahun 1945 dan Star Ariel 1949.
Nama Segitiga Bermuda diambil karena lokasi tempat menghilangnya kapal dan pesawat secara misterius itu berada pada tiga titik.
Tiga titik tersebut terletak di Bermuda, Miami dan San Juan.
Christopher Colombus adalah orang yang diklaim pertama kali menyadari keanehan perairan ini.
Banyak spekulasi yang muncul sebagai penjelasan dari fenomena ini.
Mulai dari keberadaan monster laut, campur tangan alien, hingga teori konspirasi.
Namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, Segitiga Bermuda bukan lagi menjadi misteri yang tak terjelaskan.
Ternyata Segitiga Bermuda bukanlah satu-satunya wilayah perairan yang menjadi tempat menghilangnya kapal dan pesawat.
Faktanya jumlah kecelakaan pesawat dan kapal di wilayah perairan lain hampir sama dengan jumlah kecelakaan di Segitiga Bermuda.
Hingga saat ini wilayah Segitiga Bermuda masih aktif dilewati oleh kapal dan pesawat tanpa ada gangguan.
Namun, wilayah perairan di Segitiga Bermuda memang berbahaya.
Bukan karena monster laut dalam ataupun alien.
Tapi karena wilayah ini merupakan jalur yang dilalui arus laut deras.
Derasnya arus yang melintasi wilayah itu setara dengan 300 kali air terjun Niagara atau Niagara Fall.
Selain itu, di dalam wilayah Segitiga Bermuda, terdapat palung yang sangat dalam atau zona subduksi.
Kapal dan Pesawat yang tenggelam bisa saja terjerumus ke dalam palung tersebut.
Sehingga kapal dan pesawat yang jatuh ke dalam palung akan sulit ditemukan meskipun wilayah tersebut sudah disisir.
Arus yang deras juga dapat menyulitkan penyisiran atau proses pencarian.
Sebenarnya fenomena wilayah perairan berbahaya tidak hanya di Segitiga Bermuda saja.
Indonesia bahkan memiliki wilayah perairan segitiga mautnya sendiri.
Wilayah tersebut dikenal dengan nama Segitiga Masalembo.
Tiga titik tersebut berada di wilayah perairan Pulau Bawean, Majene dan Pulau Tengah.
Di Segitiga Masalembo inilah tempat pesawat Adam Air 547 diduga hilang tak berbekas.
Wilayah perairan ini berbahaya lantaran menjadi pertemuan arus deras barat dan timur.
Sehingga menciptakan gelombang besar dan kencang saat dua gelombang tersebut bertemu.
Angin kencang juga tercipta di wilayah perairan ini.
Pesawat yang terbang rendah dapat terkena dampak efek tertarik ke bawah dan akhirnya tenggelam dan terseret arus sehingga sulit ditemukan.
Segitiga-segitiga maut juga terdapat di wilayah perairan lain di seluruh dunia.
Hanya saja, banyak peristiwa di Segitiga Bermuda terjadi di zaman teknologi belum secanggih sekarang.
Sehingga kecelakaan yang terjadi di wilayah tersebut dianggap lebih misterius. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Travel Banyak Pilot Menolak untuk Terbang Melewati Segitiga Bermuda, Ini Alasannya dan Tribun Jateng Pesawat dan Kapal Sering Hilang di Sini, Misteri Apa di Balik Segitiga Bermuda?