Jelaskan Bagaimana Baterai Bisa Menghasilkan Listrik! Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD, Sumber Listrik

Jelaskan Bagaimana Baterai Bisa Menghasilkan Listrik! Mengapa semua logam termasuk konduktor? Pembahasan soal dan jawaban TVRI Kelas 4-6 SD hari ini.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
Tribunnews
Belajar dari Rumah TVRI - 

TRIBUN-BALI.COM - Jelaskan bagaimana baterai bisa menghasilkan listrik!

Itulah salah satu soal yang harus dijawab oleh siswa kelas 4-6 SD hari ini.

Program Belajar dari Rumah TVRI kembali hadir menemani para siswa selama di rumah.

Selasa 25 Agustus 2020, siswa kelas 4-6 SD akan belajar tentang Sumber Listrik mulai pukul 09.00 WIB.

Setelah menyaksikan tayangan tersebut, siswa diharapkan mampu menulis esai pendek untuk menggambarkan pengamatan dan pengalaman lebih terstruktur.

Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban dari tayangan tersebut.

Soal 1
Jelaskan bagaimana baterai bisa menghasilkan listrik!

Jawaban:

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.

Baterai menyimpan energi zat-zat kimia.

Zat tersebutlah yang dapat berubah menjadi energi listrik.

Caranya, dengan menghubungkan kedua kutub pada baterai, yaitu kutub positif dan kutub negatif.

Biasanya, baterai dibungkus dengan logam atau karton tebal.

Ketika bungkus ini dibuka, ada lapisan seng sebagai kutub negatif.

Jika lapisan tersebut dibuka, akan bisa diamati zat-zat kimia.

Di bagian tengah, terdapat batang arang.

Ujung luar batang aran ini biasanya dihubungkan dengan tembaga dan berfungsi sebagai kutub positif.

Soal 2
Mengapa semua logam termasuk konduktor? Coba jelaskan dan tuliskan 5 contoh benda yang termasuk konduktor!

Jawaban:

Konduktor adalah zat yang bisa menghantarkan panas atau arus listrik.

Konduktor mampu menghantarkan listrik dengan baik karena mempunyai hambatan jenis sangat kecil.

Semua logam termasuk dalam konduktor, karena bisa menghantarkan listrik dengan baik.

Contoh benda konduktor antara lain sebagai berikut:

* Tembaga

* Sendok Besi

* Seng

* Nikel

* Timah

* Baja

* Kawat

Soal 3
Apa pendapatmu mengenai penggunaan rangkaian paralel untuk rangkaian listrik di rumah?

Jawaban:

Rangkaian listrik di rumah sebagian besar menggunakan rangkaian paralel.

Rangkaian listrik memiliki beberapa keunggulan, antara lain jika salah satu lampu mati, maka lampu yang lain tidak ikut mati.

Hal ini karena jaringan paralel memiliki banyak cabang untuk memungkinkan arus listrik mengalir bila satu cabang diputus.

Selain itu rangkaian semacam ini bisa menaikkan arus listrik.

Pembagian listrik juga lebih merata, sehingga tegangannya menjadi efisien.

Disclaimer: kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka. Artinya, jawaban tidak terpaku seperti berikut.

Demikianlah pembahasan soal dan jawaban materi kelas 4-6 hari ini.

Selain tayangan tersebut, TVRI juga menghadirkan berbagai tayangan edukasi untuk jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA.

Berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 25 Agustus 2020:

  • 08.00 - 08.30 WIB: PAUD & Sederajat: Kidi & Widi: Agar Si Kecil Mau Mandi
  • 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Menulis Angka, Membandingkan Mengurutkan, dan Menjumlahkan Bilangan
  • 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Sumber Listrik
  • 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Himpunan
  • 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 12: Meet My Family
  • 10.05 - 10.30 WIB: SMA sederajat: Butir-butir MutiaraMatriks: Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Matriks Transpose
  • 10.30 - 11.00 WIB: Keluarga Indonesia Parenting: Menjadi Orang Tua Bijak di Era Digital
  • 13.00 - 15.00 WIB: Seleb Kota Jogja

Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan secara streaming.

Sekilas Belajar dari Rumah
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah di masa pandemik Covid-19.

Program ini mulai diterapkan pada 13 April 2020.

Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat masih bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.

Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada 2 Mei 2020.

"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu," kata Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya.

"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.

Dilansir dari laman Kemdikbud RI, pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.

Selain itu, tujuan lain program ini adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.

Sementara itu, tahun ajaran baru 2020/2020 telah dimulai pada 13 Juli lalu.

Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).

Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.

“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.

Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.

Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.

“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved