Sponsored Content
Bantu Petani di Tengah Pandemi, Krisna Oleh-Oleh Bali Gelar Gebyar Pasar Minggu untuk Ketiga Kalinya
Krisna Oleh-Oleh Bali menggelar Gebyar Pasar Minggu di salah satu outletnya yang berada di Jalan Nusakambangan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Krisna Oleh-Oleh Bali menggelar Gebyar Pasar Minggu di salah satu outletnya yang berada di Jalan Nusakambangan, Denpasar, Bali, Minggu (30/8/2020).
Gebyar Pasar Minggu ini sudah ketiga kalinya guna membantu petani yang kesulitan memasarkan produknya di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sebelumnya, Gebyar Pasar Minggu telah dilaksanakan pada 9 Agustus di outlet terbesarnya yaitu Krisna Sunset Road.
Pada 23 Agustus lalu, Gebyar Pasar Minggu juga diadakan di Krisna bypass.
• Kehilangan STNK, Segera Urus Penerbitan STNK Baru, Cek Biaya dan Syaratnya di Sini
• Hakim dan Staf PN Singaraja Bali Positif Covid-19, Kepala OPD di Jembrana Terkonfirmasi Positif
• Golkar Akhirnya Usung Giriasa, Pilkada Badung 2020 Bakal Lawan Kotak Kosong
"Nah sekarang ini yang ketiga. Bahkan yang ketiga ini yang paling ramai, sangat luar biasa antuasias masyarakatnya," kata Owner Krisna Oleh-Oleh Bali, I Gusti Ngurah Anom.
Dalam Gebyar Pasar Minggu yang ketiga kalinya ini, pria yang akrab disapa Ajik Cok mengaku sudah secara langsung melibatkan petani.
Situasi ini berbeda dengan Gebyar Pasar Minggu pertama dan kedua yang masih ada melibatkan vendor.
Berbagai petani yang dilibatkan termasuk dari Kota Denpasar dan daerah lain seperti Kintamani dan sebagainya.
Gebyar Pasar Minggu di outletnya yang berada di Jalan Nusa Kambangan ini dihadiri sejumlah pejabat, mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara; Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Denpasar, Nyonya Selly Mantra; Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar, Nyonya Sagung Antari Jaya Negara; dan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Nyonya Putri Suastini Koster.
"Saya berterima kasih Ibu Wali Kota, Ibu Wakil Wali Kota, Pak Sekda, tanpa adanya kunjungan beliau saya tidak ada apa-apanya. Makanya dengan adanya Bu Wali Kota, Wakil Wali Kota saya jadi semangat, optimis," kata dia.
Ajik Cok mengatakan, pada 6 September 2020 nanti akan diadakan Gebyar Pasar Minggu di outlet Krisna Oleh-Oleh Singaraja.
Di kabupaten paling utara Pulau Dewata itu, dirinya menargetkan bisa mengadakan acara yang sama namun tiga kali lipat lebih besar.
Di sana pihaknya kurang lebih akan merangkul kurang lebih sebanyak 50 petani dan barang yang dijual akan disubsidi sebanyak 50 persen dari Krisna Oleh-Oleh.
Subsidi diberikan karena Ajik Cok melihat bahwa situasi ekonomi antara Kota Denpasar dengan Singaraja cukup berbeda.
"Kita lihat daerahnya, setiap kabupaten beda karakter masyarakatnya," kata Ajik Cok.
Tak hanya itu, ke depan pihaknya juga mengaku berencana akan membuat sembako grosir yang akan mengambil tempat di Denpasar atau Singaraja dalam waktu enam bulan.
Sekda Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara mengakan, Krisna Oleh-Oleh sudah memberikan contoh yang luar biasa dalam kondisi ekonomi masyarakat yang merayap.
Pasalnya, Krisna Oleh-Oleh melalui Gebyar Pasar Minggu telah memberikan masyarakat berbelanja dengan harga yang relatif lebih murah.
"Oleh karena itu, sesuai dengan harapan Pak Wali Kota, Wakil Wali Kota, bahwa kita, seluruh komponen masyarakat Kota Denpasar untuk berlomba-lomba melakukan yang terbaik demi penguatan ekonomi kerakyatan karena dampak dari pandemi Covid-19," tuturnya.
Menurut Rai Iswara, hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan masyarakat untuk berbelanja barang dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.
Oleh karena itu, pihaknya dari Pemkot Kota Denpasar memberikan apresiasi kepada Krisna Oleh-Oleh karena memberikan inovasi yang luar biasa walaupun dalam keadaan ekonomi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Ketua TP PKK Provinsi Bali, Nyonya Putri Suastini Koster mengatakan, digelarnya Gebyar Pasar Minggu karena atas usul pihaknya kepada Ajik Cok.
Hal itu diusulkan karena Putri Koster mengaku berkeinginan untuk peduli terhadap hasil-hasil pertanian di seluruh Bali yang di masa pandemi kurang terserap akibat ditutupnya hotel dan restoran.
"Ibu memang belum bisa melakukan sesuatu yang besar pada saat ini, tetapi sentuhan kecil seperti ini juga berarti. Karena moto ibu, lakukan hal yang kecil namun berarti dengan cinta yang besar," jelasnya.
Ia juga mengharapkan harga barang di Gebyar Pasar Minggu juga lebih murah karena produknya langsung didapatkan dari petani.
Hal ini bukan untuk menyaingi pasar tradisional, melainkan untuk memecah keramaian di satu titik pasar.
Oleh karena itu, dirinya sebagai Ketua TP PKK, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Provinsi Bali dan istri Gubernur Bali mengucapkan terima kasih kepada Aji Cok yang sudah melaksanakan Gebyar Pasar Minggu.
Putri Koster pun berharap agar para pengusaha yang usahanya memperoleh keuntungan di Bali, hendaknya bisa meniru upaya yang dilakukan oleh Krisna Oleh-Oleh dalam mensejahterakan para petani.
Karena menurutnya, para petani adalah warga Bali yang selama ini sudah memberikan kontribusi yang besar bagi Bali dan bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Nyoman Suma Artha yang menggerakkan para petani ini mengaku bahwa kegiatan kali ini dimeriahkan oleh para petani dari seluruh Bali.
Ia mengatakan, pihaknya menjemput sendiri hasil pertanian di daerah asalnya, sehingga tidak memberatkan mereka dalam hal sewa transportasi, dan lainnya.
Ia berharap kegiatan serupa juga bisa dilaksanakan oleh pengusaha-pengusaha lain, sehingga kegiatan sosial ini bisa terus dilanjutkan, mengingat seperti yang diperkirakan oleh para ahli, bahwa kemungkinan pandemi kali ini tidak akan berlangsung dalam waktu yang singkat.
Kegiatan pasar Rakyat kali ini berhasil menarik minat warga sekitar untuk turut berbelanja ke sana, karena harga yang ditawarkan cukup murah, sehingga warga mengaku sangat terbantu membeli barang dengan murah di tengah pandemi ini.
Dalam pasar rakyat kali ini, diterapkan pula Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
Baik pembeli maupun penjual tidak menggunakan kantong belanja berbahan plastik.
Selain itu, dalam kegiatan kali ini Ny Putri Koster membagikan 10 sembako bagi para lansia yang hadir dalam kesempatan itu. (*)