Liga Inggris
Donny van De Beek Yakin Gaya Bermainnya Cocok untuk Manchester United
Donny van de Beek kini telah mewujudkan impiannya berlabuh di Old Trafford. Pemain berusia 23 tahun itu membubuhkan tanda tangan
TRIBUN-BALI.COM - Donny van de Beek yakin gaya bermainnya sangat cocok untuk Manchester United.
Dia berjanji memberikan segalanya guna membantu Ole Gunnar Solskjaer dan rekan-rekan satu tim barunya memenangi sebanyak mungkin trofi.
Donny van de Beek kini telah mewujudkan impiannya berlabuh di Old Trafford. Pemain berusia 23 tahun itu membubuhkan tanda tangan untuk kontrak lima tahun bersama United dengan opsi satu tahun.
Kepada MUTV lewat wawancara tautan video yang disiarkan laman Manchester United, mantan pemain Ajax Amsterdam ini membeberkan beberapa hal.
Ketika ditanya soal perasaannya telah bergabung dengan Manchester United, van de Beek berkata, "Pertama sekali, ini sungguh menyenangkan. Dalam karir saya ini adalah masa yang hebat untuk mengayunkan langkah ke klub yang hebat. Saya kira saya telah membuat keputusan yang sungguh baik guna bergabung dengan klub yang menakjubkan ini."
• Ini Jadwal Lengkap Pekan Ke-4 Liga 1 2020, Madura United vs Persib Bandung & Bali United vs PS Tira
• Jadwal Timnas U-19 vs Kroasia, Bulgaria & Saudi, Siaran Langsung di MolaTV, Ini Target Shin Tae-yong
• Oknum Polisi Dilaporkan, Gara-gara Uang Rp 1,7 Miliar Tak Disetor, Menyambi Jadi Sales Semen
Dia melanjutkan, "Saya tak bisa menjelaskan (bagaimana perasaan saya). Saya sudah mendengar semua kisah dari pemain-pemain dulu, termasuk Edwin (van der Sar), mantan direktur kami, dan Daley Blind, mantan rekan satu tim saya, dan saya tak sabar bermain untuk klub itu."
Van de Beek mengaku berbicara dengan van de Sar sebelum memutuskan bergabung dengan MU dan van der Sar bercerita banyak soal MU.
"Dia bilang betapa besar klub ini dan betapa indahnya pengalaman dia bersama klub itu," kata van de Beek.
Dia juga mengaku terinspirasi oleh langkah pemain-pemain Belanda yang bermain di MU, seperti Robin van Persie dan Ruud van Nistelrooy.
"Saya dulu sering menyaksikan pertandingan mereka dan saya juga telah melewatkan pertemuan yang baik sekali dengan pelatih (Ole Gunnar Solskjaer) dan itu bagi saya hal yang sungguh penting. Kami berbicara soal-soal sepak bola, tentang klub itu dan saya selalu membuat keputusan dari perasaan saya dan perasaan saya selalu benar tentang segala hal."
Van de Beek ditanya apa yang membuat dia yakin United harus menjadi rumah baru dia.
Dia menjawab, "Jika Anda kenal saya dan jenis pemain bola seperti apa saya, dan gaya saya serta segalanya, maka saya kira saya bisa memiliki kombinasi yang baik dengan klub dan juga pemain."
Dia mengaku tak sabar bermain dengan para pemain muda MU dan untuk itu dia menggambarkan dirinya sebagai gelandang yang terus berlari, menciptakan gol dan membuat assist.
"Saya menutup jarak permainan, ini juga menjadi salah satu kekuatan saya, masuk kotak ke lawan," kata dia.
Dia menyampaikan pesan khusus kepada para penggemar Manchester United
"Saya akan memberikan segalanya untuk klub ini dan saya harap kami bisa merebut gelar dan banyak penghargaan," pungkas dia dalam laman Manchester United.
Batalkan Hak Siar dengan Televisi China
Liga Premier pada Kamis mengumumkan telah membatalkan hak siar televisi yang sangat besar dengan stasiun televisi China PPTV setelah muncul sengketa menyangkut pembayaran yang tidak dibayarkan pihak China.
PPTV sudah menyepakati kontrak senilai 700 dolar AS (Rp10,3 triliun) untuk hak siar seluruh dari 380 pertandingan Liga Premier per musim mulai 2019 sampai 2022.
Namun demikian, musim pertama dalam kesepakatan itu diterpa pandemi virus corona dengan berhentinya kompetisi selama tiga bulan dari Maret sampai Juni sebelum dilanjutkan di stadion tertutup.
PPTV kabarnya tidak membayar 160 juta pound (Rp3,13 triliun) yang semestinya dikeluarkan Maret untuk siaran musim 2019/2020.
"Liga Premier memastikan bahwa sejak hari ini telah memutuskan kesepakatan penyiaran Liga Premier di China beserta lisensinya di wilayah itu," kata Liga Premier dalam pernyataannya seperti dikutip AFP, Kamis.
Musim kompetisi Liga Premier 2019/2020 juga ditandai dengan ketegangan politik di China.
Pada Desember, stasiun televisi negara China CCTV meniadakan siaran pertandingan Arsenal dan Manchester City dari programnya setelah gelandang The Gunners Mesut Ozil mengungkapkan dukungannya kepada warga muslim Uighur di Xinjiang.
Sumber: antaranews.com