Corona di Bali
Jokowi dan Para Menteri Beri Perhatian Khusus untuk Penanganan Pandemi Covid-19 di Bali
Jokowi dan seluruh menteri memberikan perhatian khusus bagi penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 di Bali
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan tetap menjadikan penanganan krisis kesehatan dalam pengendalian pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai prioritas.
Namun, upaya-upaya menggerakkan kembali sektor perekonomian juga perlu terus dilakukan.
Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana memastikan Presiden Jokowi dan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju memberikan perhatian khusus bagi penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Bali.
"Dalam kaitan ini, Pemerintah Provinsi Bali perlu menjaga keseimbangan antara menginjak “gas dan rem” dengan takaran yang tepat," kata Ari Dwipayana dalam siaran persnya yang diterima Tribun Bali, Senin (7/9/2020).
"Pertimbangan kapan harus menginjak gas dan kapan menginjak rem, harus diputuskan secara seksama dengan tetap menjadikan pertimbangan data dan informasi yang akurat sebagai basis pembuatan keputusan," imbuhnya.
VIDEO: Marmer Cake Ekonomis Tanpa Pengembang, Enak, Padat & Lembut
• 6 Orang Pendaki Tersesat di Puncak Bukit Adeng Tabanan Ditemukan Selamat
• Usai Video Latihannya Viral, Mike Tyson Akui Kelelahan, Tidur Terbaring Selama Semingggu
• 15 Warga Bangli Dikenai Denda Rp 100.000 Karena Tidak Pakai Masker
VIDEO: LAGI VIRAL Roti Jabrig, Kejunya Melimpah, Green Tea & Coklat Isinya Lumer di Lidah
Dalam hal penanganan krisis kesehatan, berdasarkan data Sabtu, 5 September 2020, menunjukkan angka positif rate di Bali sebesar 17,2 persen atau masih berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 24,3 persen.
Sedangkan dalam case fatality rate Bali (CFR) 1,6 persen, juga di bawah rata-rata nasional sebesar 4,2 persen.
Demikian juga dengan angka case recovery rate (CRR), Bali mencapai 81,1 persen atau lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata nasional sebesar 70,6 persen.
"Terkait angka sembuh, Bali ada di peringkat 9," katanya saat bertemu Gubernur Bali Wayan Koster; Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace); dan Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Jayasabha, Denpasar, Bali, Minggu (6/9/2020).
Walaupun dari angka-angka yang ada, Ari Dwipayana menilai Bali masih lebih baik dari rata-rata nasional.
Ia mengingatkan kemampuan Bali untuk melandaikan kurva Covid-19 akan menentukkan kecepatan pemulihan ekonomi Bali yang mengalami kontraksi cukup dalam.
• Dengan Ban Michelin Baru, Dovizioso Prediksi Marc Marquez Juga Akan Kesulitan
• PMI Provinsi Bali Gelar Musprov XI
• Ramalan Zodiak Besok 8 September 2020, Taurus Berpikir Sebelum Bertindak, Virgo Siap Hadapi Hambatan
"Perhatian khusus diberikan pemerintah pusat pada ekonomi Bali, mengingat Provinsi Bali mengalami kontraksi ekonomi dalam dua kuartal terakhir," jelas staf khusus yang merupakan putra asli Bali ini.
Dijabarkan olehnya, pada kuartal I tahun 2020, saat ekonomi Indonesia tumbuh 2,97 persen, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi atau minus 1,14 persen; dan pada kuartal II saat secara nasional minus 5,32 persen, perekonomian Bali mengalami kontraksi paling dalam dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia yaitu minus 10,98 persen.
Selain Bali, tercatat ada lima provinsi lain yang juga mengalami kontraksi cukup dalam, yaitu secara berturut-turut Provinsi DKI Jakarta (minus 8,22 persen), Provinsi Banten (minus 7,40 persen), Provinsi DI Yogyakarta (minus 6,74 persen), Provinsi Kepulauan Riau (minus 6,66 persen), dan Provinsi Jawa Barat (minus 5,98 persen).