Corona di Bali
Keterisian Bed Bagi Pasien Covid-19 di RS PTN Unud Capai 97 Persen, Dirut : Tinggal 3 yang Kosong
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan bisa dirawat di RS rujukan lain sementara yang memiliki gejala berat dirawat di RSUP Sanglah.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
Dari jumlah itu, empat di antaranya dokter di Bali.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr. Adib Khumaidi, SpOT yang memimpin pelaksanaan survei ini, mengatakan terpaparnya para dokter bisa terjadi saat melayani pasien.
Baik langsung menangani pasien Covid di ruang perawatan (isolasi maupun ICU) atau dari tindakan medis yang belakangan baru diketahui pasiennya positif Covid atau pelayanan non medis seperti dari keluarga dan komunitas.
Gambaran ini menunjukkan pekerjaan dokter saat ini memiliki risiko sangat tinggi terpapar Covid-19 disamping angka OTG (asimptomatik carier) yang tinggi.
"Pemerintah harus bersikap tegas dengan menindak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Aparat pemerintah juga harus memberikan contoh menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas mereka sehari-hari,” ungkap dokter Adib melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/9/2020).
Selain itu, kata dia, upaya yang perlu dilakukan adalah proteksi di semua layanan dengan penerapan 3T yang lebih tegas lagi.
Langkah preventif melalui penerapan protokol kesehatan harus menjadi prioritas untuk menekan laju
penyebaran virus corona.
“Sedangkan untuk penguatan treatment dilakukan pemetaan kemampuan faskes, menata dan meningkatkan kapasitas rawat dengan screening atau penapisan yang ketat terhadap pasien, zonasi di fasilitas kesehatan serta pengkhususan rumah sakit rujukan atau yang menangani Covid," tegas Adib.
Dari data 109 dokter yang meninggal tersebut, jumlah tertinggi ada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 29 dokter disusul Sumatera Utara 20 dokter, DKI Jakarta 13 dokter, Jawa Barat 10 dokter.
Berikutnya Provinsi Jawa Tengah 8 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter, Bali 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatera Selatan 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter. Kepulauan Riau 2 dokter, DIY 2 dokter, Papua Barat, NTB, Banten dan Aceh masing-masing 1 dokter meninggal dunia. ()