Bongkar Makam & Incar Jari Kelingking Mayat, 2 Remaja di Sumbar Akui Pelajari Ilmu Menghilang

Kedua remaja tersebut ternyata mengincar jari kelingking jenazah untuk mempelajari ilmu menghilang.

Editor: Ady Sucipto
istimewa
Polsek Sikakap mendatangi makam yang dibongkar di Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUN-BALI.COM- Baru-baru ini dua orang remaja di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) gegerkan warga setelah nekad membongkar makam. 

Diketahui mereka nekat membongkar makam dan berniat mengambil tubuh dari jenazah

Kedua remaja tersebut ternyata mengincar jari kelingking mayat untuk mempelajari ilmu menghilang. 

Remaja itu diketahui masih anak di bawah umur yang berinisial RS (17) dan RE (18).

Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Muntei Km 8, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Ulah perbuatan kedua remaja tersebut, pihak keluarga pemilik makam mengadukan ke pihak kepolisian.

Kisah Bocah Kelas 6 SD di Denpasar Jualan Masker, Ketut Gera: Bantu Orang Tua Tak Boleh Gengsi

Jadwal & Streaming Belajar dari Rumah TVRI 23 September 2020, Ada Tayangan Cerita Tentang Laut

5 Iring-iringan Pesepeda Motor Diterjang Longsor Hingga Terpental ke Jurang, Begini Kondisi Korban

"Karena tidak terima, keluarga pemilik makam melaporkan agar pelaku yang melakukan pembongkaran untuk diproses," ujar Kapolsek Sikakap, AKP Tirto Edhi, Selasa (22/9/2020).

Kedua remaja tersebut diketahui melakukan pengrusakan makam pada Minggu (20/9/2020).

Hal itu dilakukannya karena ingin mengambil tubuh mayat bagian kelingking.

Kata dia, kedua tersebut mengambil tubuh bagian kelingking mayat, karena mereka diketahui ingin memiliki ilmu menghilang.

"Kedua pelaku ketahuan berawal dari kecurigaan masyarakat Dusun Muntei Km 8 terhadap kedua pelaku," katanya.

Warga merasa curiga karena melihat kedua pelaku sedang membersihkan cangkul di sebuah kolam di Desa Muntei.

Hal itu dilihat setelah terjadinya pengrusakan makan atas nama Parmenas.

Akhirnya, warga menanyakan perihal pengrusakan makam tersebut kepada kedua pelaku, dan mengakuinya.

"Selanjutnya dibawa ke Polsek Sikakap guna diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia," kata dia.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kudus membongkar sembilan bungkusan pocong tersebut berisi bangkai ayam.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kudus membongkar sembilan bungkusan pocong tersebut berisi bangkai ayam. (Tribun Jateng)

Sementara itu pada Juni 2020 lalu, warga di Kudus Jateng dihebohkan dengan temuan sembilan benda mirip bayi terbungkus kain kafan yang dikuburkan di pemakaman Desa Sedyo Luhur, Kamis (18/6/2020) sore. 

Temuan benda aneh di dua lubang makam yang terpisah tersebut membuat bertanya-tanya warga Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. 

Temuan benda janggal yang menggegerkan warga setempat bermula dari ziarah warga di komplek kuburan tersebut. 

Ia curiga saat melihat sebuah makam yang seperti baru dibongkar.

Ia pun mememeriksanya dengan tangan dan menemukan empat bungkusan yang terdiri dari tiga bungkusan besar dan satu bungkusan kecil.

Belum selesai pembongkaran makam pertama, warga kembali menemukan makam lain dengan kondisi yang sama.

Warga pun berinisiatif memeriksanya dan kembali menemukan lima bungkusan yang mengeluarkan bau yang menyengat dan terlihat hangus bekas dibakar.

Warga pun melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa dan pihak kepolisian.

Warga sempat mengira bungkusan tersebut berisi mayat bayi.

Saat dicek ternyata bungkusan kain kafan tersebut berisi bangkai ayam, foto seorang perempuan, dan rajah mantra serta jarum.

Jenazah baru 100 hari dimakamkan

Sementara itu Muh Khafid (40) keluarga almarhum Kusmi yang makamnnya ditanam bungkusan itu bercerita benda-benda aneh tersebut ditanam dengan kedalaman 30 sentimeter dari permukaan tanah.

"Kira-kira kedalamannya satu paculan," ujar dia.

Dia mengaku kaget, karena baru 100 hari yang lalu mertuanya disemayamkan di sana sudah ada yang menaruh bungkusan pocong berbau busuk di sana.

"Mertua saya ini baru dimakamkan 100 hari lalu, kemarin waktu ziarah tidak ada apa-apa‎," ujar dia dilansir dari Tribun Cirebon.

Dia menceritakan, saat penemuan tersebut banyak lalat yang berada di atas makam mertuanya. "Baunya busuk, lalatnya juga banyak di atas," jelas dia.

Sementara itu warga lain, Muh Rodli (420 menceritakan dari keterangan para saksi, beberapa hari lalu ada empat orang menggunakan mobil berhenti lama di area makam sekitar jam 23.00 WIB.

Beberapa hari kemudian, warga mencium bau busuk dari sekitar kuburan dan saat dicek ada sembilan bungkusan pocong yang berisi bangkai ayam.

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David, mengatakan, bangkai ayam yang dikafani itu diduga berkaitan dengan praktik ilmu hitam.

Terlebih lagi, kata David, tim Satreskrim Polres Kudus juga menemukan foto-foto perempuan, jarum, kembang serta rajah di setiap bungkusan mori berisi bangkai ayam tersebut.

"Ada foto wanita yang berbeda-beda, jarum dan kertas bertuliskan mantra-mantra.

Dugaannya mengarah ke praktik ilmu hitam seperti santet dan sebagainya," terang David saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020) malam.

Ada nama Yulia Fera Ayu Lestari

Setelah penemuan bungkusan aneh tersebut, nama Yulia Fera Ayu Lestari mendadak viral di media sosial.

Nama Yulia Fera Ayu Lestari dan alamatnya tertulis di secarik kertas yang ada di bungkusan aneh yang ditemukan di Pemakaman Sedyo Luhur.

Berdasarkan penelusuran, nama yang viral tersebut merupakan warga Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Dilansir dari Tribun Jateng, Kepala Desa Karangmalang, Mashuri membenarkan nama tersebut tercantum sebagai warganya.

Dia juga mengenal orang tuanya bernama Junaedi yang bekerja sebagai pedagang. Namun orangtua Yulia sudah bercerai dan mereka tinggal terpisah.

"Ayahnya sudah bercerai, dan anak ini sekarang ikut ibunya. Kebanyakan teman-temannya anak punk juga sering berkumpul di rumahnya," jelas dia.

Yulia sudah putus sekolah dan memilih kehidupan yang bebas lepas dari tanggung jawab orangtuanya.

Gadis kelahiran 8 Juli 2001 itu juga pernah diajak untuk melanjutkan sekolah namun tidak berkenan.

"Hidupnya itu sekarang kumpul sama anak-anak punk," ujar dia.

Saat penelusuran ke rumahnya Tribunjateng tidak sempat bertemu karena yang bersangkutan belum pulang.

Kapolres Kudus, AKBP ‎Aditya Surya Dharma mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan bungkusan yang ditemukan tersebut.

"Kami masih menyelidiki siapa yang membuang bungkusan itu ke dalam makam," ujar dia.‎

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Remaja Nekat Bongkar Makam Lalu Ambil Kelingking Mayat, Percaya Bisa Dipakai untuk Ilmu Menghilang,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved