Jenazah Ditolak Warga, Bukan Terkait Covid-19 tapi karena Lakukan Hal ini Semasa Hidup

Jenazah Ditolak Warga, Bukan Terkait Covid-19 tapi karena Lakukan Hal ini Semasa Hidup

Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas
ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM- Pria bernama Suyatno alias Yanto (55) menjadi korban tewas karena dikeroyok warga pada Rabu (23/9/2020).

Yanto yang dikenal berperangai kasar, jenazahnya sempat ditolak warga.

Ia akhirnya dimakamkan di makam Dusun Puthuk, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Kamis (24/9/2020) siang.

Jenazah Yanto dibawa dari RSUD dr Iskak dan pengawalan ketat.

Dua truk polisi mengamankan hingga prosesi pemakaman.

Pemakaman pun dihadiri sedikit orang, hanya dari kalangan kerabat saja.

"Lebih banyak polisi berpakaian preman dari pada yang ikut memakamkan," ujar seorang polisi yang mengawal pemakaman.

Kematian Yanto seolah justru disyukuri oleh warga setempat. Bahkan mereka tidak terlibat dalam prosesi pemakaman.

Menurut salah satu perangkat, Suprapto, Yanto memang punya citra buruk.

"Dia dikenal suka main tangan. Saya memahami sikap warga," ucap Suprapto, saat ditemui di Kantor Desa Nyawangan.

Suprapto mencontohkan, Yanto pernah membuat kesepakatan pembelian kayu dengan seorang warga.

Secara sepihak Yanto membatalkan kesepakatan itu. Namun saat warga itu menjual kayu ke orang lain, Yanto naik pitam.

"Warga itu dihajar. Padahal dia yang membatalkan kesepakatan," sambung Suprapto.

Amuk massa ini bermula dari penangkapan pelaku pencurian kendaraan bermotor, K (17) dan B (16).

Dua pelaku yang di bawah umur ini adalah anak kandung Yatno.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved