Pelayanan Diprotes Blogger Trinity, Manajemen Bandara Soekarno-Hatta Minta Maaf

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Hariyadi mengatakan, pihak Bandara Soekarno-Hatta sudah menghubungi Trinity dan meminta maaf

Editor: Wema Satya Dinata
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
ilustrasi - Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten 

TRIBUN-BALI.COM – Pihak manajemen PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Soekarno-Hatta meminta maaf kepada travel blogger Trinity yang telah menulis keluh kesahnya terhadap pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta saat kedatangannya dari luar negeri.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Hariyadi mengatakan, pihak Bandara Soekarno-Hatta sudah menghubungi Trinity dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

"PT Angkasa Pura II telah menghubungi Trinity untuk menyampaikan permohonan maaf apabila ada pelayanan yang kurang berkenan," ujar dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Hasil MotoGP Catalunya 2020: Fabio Quartararo Juara, Rossi Gagal Finis Karena Terjatuh

Kisah Pilu Driver Ojol Ketipu Orderan Fiktif hingga Uang di ATM Ludes, Begini Kronologinya

Hasil F1 GP Rusia 2020: Valtterri Bottas Juara, Hamilton Sempat Diganjar Penalti

Agus mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar kejadian yang dialami Trinity tidak terulang kembali ke penumpang lainnya.

"Kami juga berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pelayanan dapat dilakukan dengan lebih ramah," kata dia.

Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan yang dirasakan oleh penumpang.

Selama ini, lanjut Agus, Bandara Soekarno-Hatta berusaha untuk memenuhi fasilitas yang dibutuhkan untuk kenyamanan penumpang.

"PT Angkasa Pura II juga menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung agar prosedur kedatangan penumpang internasional dapat dijalankan dengan lancar. Kami akan memperbaiki apa yang dirasa kurang oleh penumpang," kata dia.

Adapun travel blogger Trinity dalam akun twitternya @TrinityTraveler membuat utas bagaimana ketidaknyamanan dirinya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Dia mengeluhkan bagaimana petugas kesehatan dan petugas gugus Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta memperlakukan penumpang yang baru datang di Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam cuitannya, Trinity mengatakan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.00 WIB, tiba-tiba petugas ditambah personel TNI dan Polri berteriak-teriak menyuruh duduk.

"Ratusan kursi udah disediakan, lalu ada petugas + tentara + polisi teriak2 nyuruh kita semua duduk dlm bhs Indonesia. Ga ada info tertulis maupun verbal kita disuruh ngapain. Bahkan bule2 juga dibentak tentara, "Hey you, come back!"," tulis Trinity.

Dia mengatakan, ketika penumpang semakin menumpuk, petugas semakin sering mengeluarkan bentakan.

Luca Marini Raih Kemenangan di Moto2 Catalunya 2020, Makin Kokoh di Puncak Klasemen

3 Arti Mimpi Tentang Mantan, Apakah Pertanda Kerinduan?

Idol K-Pop Treasure Kenang Momen Liburan di Bali, Kunjungi Monkey Forest Hingga Belajar Tari Kecak

Saat itu Trinity mengaku serasa seperti sampah dan pengungsi ilegal.

Dia juga menceritakan dalam suasana tersebut tidak terlihat bagaimana seharusnya physical distancing diterapkan di Bandara terbesar di Indonesia tersebut.

"Gue ambil posisi duduk agak depan n berinisiatif isi formulir pake bolpen sendiri. Sementara penumpang lainnya masih diteriakin suruh duduk, ga tau suruh ngapain. Boro2 jaga jarak! Very intimidating!," tulis dia.

Dia menyebut, tidak ada panduan harus melakukan apa untuk bisa melanjutkan perjalanan pulang.

Trinity juga mengkritik bagaimana alur yang dia jalani di Bandara Soekarno-Hatta saat kepulangannya dari Turki tersebut begitu banyak kontak fisik.

"Formulir dan point pemeriksaan terlalu banyak, kayak ga percaya aja sampe berkali2 dicegat. Pdhl seharusnya meminimalisasi kontak, tapi ini ketemu orang dan bersentuhan dg kertas2 yg dipegang tangan berkali2." tulis Trinity.

Dia merasa pengalaman yang dia dapatkan di Bandara Soekarno-Hatta saat pulang ke tanah air bukan merupakan pelayanan yang ramah.

Justru Trinity merasa pelayanan tersebut semacam ospek perpeloncoan.

"Ah begitulah caranya yg berasa kayak diospek. Seharusnya ada informasi yg jelas yg bisa diakses semua org WNI & WNA ttg bagaimana tata cara masuk Indonesia. Ga usah pake teriak2 dan bentak2 juga pan? It's humiliating!," tulis dia.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved