Tips Memilih Cincin Kawin, Perhatikan Warna hingga Carat
Bahkan beberapa orang yang sudah menikah pun sempat kecewa dengan cincin yang mereka miliki, karena saat membeli kurang mempertimbangkan dengan baik.
Namun seringkali ada zat-zat lain yang ikut dalam proses sehingga memunculkan warna, seperti nitrogen yang menyebabkan warna kekuningan, atau kristal lain yang membuatnya kecoklatan.
Alhasil berlian jernih tanpa jejak warna lain digolongkan sebagai berlian yang langka, dan harganya pun menjadi mahal.
Gemological Institute of America (GIA) membagi skala warna berlian itu dari D hingga Z.
Tingkat warna berlian tertinggi dengan jejak warna paling sedikit digolongkan dalam skala D, sedangkan tingkat warna berlian terendah dengan jejak warna yang banyak alias adalah Z.
Untuk mengetahui seberapa banyak jejak warnanya, kita harus melihatnya menggunakan alat khusus seperti teropong berlian yang bisa memperbesar ukurannya, dibandingkan dengan warna standar.
Bila dengan mata telanjang saja kita sudah bisa melihat jejak warna yang membuatnya tampak tidak bersih, maka berlian tersebut umumnya tidak dihargai terlalu tinggi.
Bagaimana bila warnanya melebihi skala Z? Bukankah berlian berwarna seperti Hope Diamond yang terkenal itu justru berharga mahal?
Untuk kategori itu GIA memasukkannya dalam kelompok Fancy Color Diamond dan diukur dengan parameter yang berbeda.
Clarity
C yang ke-tiga adalah Clarity atau kejernihan.
Seperti kebanyakan batu mulia, berlian juga tak luput dari cacat atau noda lain yang mempengaruhi tingkat kejernihannya.
Cacat ini bisa berupa titik, goresan, atau bentuk seperti gelembung air.
Yang perlu diperhatikan adalah ukuran cacat itu, apakah besar atau kecil. Cacat yang besar membuat berlian berkurang harganya.
Lalu seberapa banyak cacat yang ditemukan, karena makin banyak, harganya pun makin turun.
Selain itu, di mana letak cacat tersebut, karena cacat di bagian yang terlihat membuatnya menjadi turun grade-nya. Standar dari GIA menggolongkan kejernihan dalam beberapa tingkat.
Yang tertinggi adalah FL (Flawless), alias tidak ada cacat, lalu IF (Internally Flawless), tidak ada cacat di dalam namun memiliki bekas tanda di luar berlian yang hanya bisa dilihat dengan alat khusus.
Tingkatan di bawahnya adalah VVS (Very Very Slightly Included), yaitu cacat pada bagian dalam berlian yang hanya dapat dilihat menggunakan teropong berlian.
Selanjutnya VS (Very Slighty Included), cacat pada bagian dalam berlian yang tidak tampak dengan menggunakan mata telanjang, namun mudah terlihat jika menggunakan teropong berlian.
Adapun tingkat terendah adalah I (Included), cacat pada berlian sangat mudah dilihat dengan menggunakan kaca pembesar atau cacatdalam jumlah banyak sehingga terlihat mata telanjang.
Carat
Berlian dan batu permata lainnya diukur berdasar berat bukan volume. Karat sebagai pengukur berlian adalah massa satuan yang setara dengan 0,2 gram (200 mg).
Ukuran karat ini berbeda dengan ukuran pada emas, yang menggunakan karat sebagai penunjuk kemurniannya.
Misalnya, 24 karat adalah emas murni, sedangkan 18K adalah 18 bagian emas dan 6 bagian logam campuran lain.
Semakin besar berlian, artinya semakin tinggi karatnya, makin mahal pula harganya.
Tentu hal ini juga harus dilihat dari parameter lain, seperti clarity dan colournya.
Berlian-berlian besar umumnya bisa digunakan sebagai perhiasan yang solitaire, atau dijadikan batu utama dengan berlian lain yang lebih kecil sebagai hiasannya.
Nah, apakah masih bingung? Jika kamu dan pasangan masih ragu memilih cincin kawin, maka kamu bisa berkonsultasi dengan konsultan yang ada di toko-toko di bawah PT Central Mega Kencana.
Para konsultan yang sudah berpengalaman itu akan membantumu menentukan cincin kawin yang tepat.
"Selain itu, CMK grup tidak akan menjual cincin kawin bekas. Jadi pembeli akan dibuatkan baru sesuai ukuran jari dan digrafir nama pasangan, sehingga pengguna cincin ini hanyalah pasangan tersebut," ujar Tanya.
Bagaimana kalau cincin yang disukai terasa kemahalan?
Menurut Tanya, mahal itu relatif karena kita harus melihat kualitas materi dan juga pengerjaannya.
Lagipula, cinta kan tidak pernah kemahalan? (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bingung Memilih Cincin Kawin? Ini Tips-nya"