Gadis 19 Tahun Berkasta Dalit Diperkosa hingga Tewas, Kematiannya Picu Kemarahan Satu Negara
Gadis 19 Tahun Berkasta Dalit Diperkosa hingga Tewas, Kematiannya Picu Kemarahan Satu Negara
Pada Desember tahun lalu, seorang wanita Dalit berusia 23 tahun di negara bagian yang sama meninggal setelah dibakar oleh sekelompok pria saat dia pergi ke pengadilan untuk mengajukan tuntutan pemerkosaan.
Kedua kasus tersebut masih menunggu di pengadilan.
Dalam kasus terbaru, pertanyaan juga muncul terkait kremasi yang tergesa-gesa terhadap korban dengan beberapa politisi menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Wanita itu dikremasi Rabu pagi dengan tuduhan bahwa polisi tidak mengizinkan mereka melakukan upacara terakhirnya.
Video di media sosial menunjukkan keluarga tersebut menangis ketika polisi bersikeras untuk mengkremasi jenazah tanpa mengizinkan mereka membawanya pulang.
Petugas Polisi Senior Vikrant Veer membantah tuduhan tersebut, sementara pemimpin oposisi partai Kongres, Rahul Gandhi, menggambarkan insiden kremasi sebagai "pelecehan dan tidak adil".
Di India, pemerkosaan dan kekerasan seksual telah menjadi sorotan sejak pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan sekelompok orang pada tahun 2012 terhadap seorang mahasiswa berusia 23 tahun di dalam bus New Delhi.
Serangan itu memicu protes besar-besaran dan mengilhami anggota parlemen untuk memerintahkan pembuatan pengadilan jalur cepat yang didedikasikan untuk kasus pemerkosaan dan memberatkan hukuman bagi mereka yang dihukum karena kejahatan tersebut.
Pada bulan Maret, empat pria pemerkosa dan pembunuh gadis di dalam bus dijatuhi hukuman mati dengan hukuman gantung.
Menurut pemerintah, polisi mencatat sebanyak 33.658 kasus pemerkosaan pada tahun 2017.
Rata-rata 92 kasus per hari dan meningkat 35 persen dari tahun 2012.
Sekitar 10.000 korban yang dilaporkan adalah anak-anak.
Angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi karena adanya stigma kekerasan seksual.(*)