Gunakan Contoh Bali, Ahli Epidemiologi UI: Naik Dua Kali Lipat karena Wisata Domestik Dibuka

Gunakan Contoh Bali, Ahli Epidemiologi UI: Naik Dua Kali Lipat karena Wisata Domestik Dibuka

Tribun Bali/Rizal Fanany
Sebanyak 43 pedagang ikan di pelataran Pasar Kumbasari dan tukang suwung di Pasar Gunung Agung mengikuti tes swab di Pasar Badung, Denpasar, Minggu (7/6/2020). Tes swab ini merupakan tindak lanjut dari pedagang ikan Pasar Kumbasari dan satu tukang suwun untuk di pasar gunung Agung yang positif Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, perlunya membatasi mobilitas penduduk di masa pandemi Covid-19.

Menurut Pandu, mobilitas tinggi masyarakat akan menambah kasus positif Covid-19.

Hal itu disampaikan Pandu saat webinar bertajuk 'Pilkada Berkualitas Dengan Protokoll Kesehatan: Utopia Atau Realita', Rabu (30/9/2020).

"Di Bali itu terjadi setelah selesai orang berliburan ketika Bali sudah dibuka untuk wisata domestik, kasus di Bali dua kali lipat dan sekarang masih meningkat terus padahal sudah enggak ada yang pergi liburan ke sana," kata Pandu.

Pandu juga mengatakan, apabila terjadi penularan Covid-19 secara turus menerus, justru akan membuat fasilitas kesehatan penuh.

Sehingga, RS sulit menampung para pasien.

"Indonesia masih berstatus kedaruratan kesehatan masyarakat, kalau kata-kata itu diulang seperti tidak ada maknanya," ungkap Pandu.

"Makna yang terjadi adalah, rumah sakit tidak bisa menampung orang-orang yang sudah terinfeksi dan butuh pelayanan," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved