Serba Serbi
Lahir Minggu Pon Medangsia, Penyabar dan Banyak Rejeki, Begini Jalan Hidupnya
Lahir Minggu Pon Medangsia? Umur 0 - 6 tahun mengalami kesakitan atau penderitaan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bagi yang lahir Minggu Pon Medangsia, hari ini Minggu (4/10/2020) adalah otonannya.
Jangan lupa berdoa agar senantiasa diberikan keselamatan lahir batin.
Berdasarkan urip saptawara dan pancawaranya, Redite atau Minggu uripnya 5 dan Pon uripnya 7.
Jika dijumlahkan hasinya 12 dan dikali 6 hasilnya 72 yang berarti jatah umurnya 72 tahun menurut perhitungan wariga.
• 5 Drakor Ini Bergenre Komedi, Bisa Memperbaiki Suasana Hati dan Jadi Mood Booster
• Ramalan Shio 4 Oktober 2020, Shio Kelinci Memiliki Banyak Energi, Bagaimana dengan Shio Lainnya?
• Arti Mimpi Menikah dengan Mantan Pertanda Sudah Move On, Mimpi Kekasih Menikah Justru Pertanda Buruk
Selain itu, berdasrakan pal Sri Sedana, begini peruntungannya.
Umur 0 - 6 tahun mengalami kesakitan atau penderitaan.
7 - 12 tahun menjalani hidup senang.
Penghasilan sedikit saat berumur 13 - 18 tahun.
Ketika berumur 19 - 24 tahun kesakitan atau mendapatkan penderitaan sehingga harus pandai-pandai merawat dan menjaga diri.
Umur 25 - 30 tahun hidup baik sekali.
31 - 36 tahun kesakitan atau penderitaan.
Penghasilan sedikit saat berumur 37 - 42 tahun.
43 - 48 tahun kembali mengalami kesakitan atau penderitaan.
49 - 54 tahun akan melewati hari-hari dengan penghasilan sedikit.
Saat umur 55 - 66 tahun hidupnya meningkat menjadi baik sekali.
Dan akan kembali mengalami kesakitan atau penderitaan saat menapaki umur 67 - 72 tahun.
Itulah kehidupan mereka yang lahir Minggu Pon.
Percaya atau tidak kembali ke diri masing-masing karena kehidupan kita di dunia sudah ada yang mengatur.
Sedangkan lahir Medangsia memiliki sifat penyabar, hemat dan banyak rejeki.
Cepat dalam bekerja dan tidak sabaran, pelindung orang sengsara.
Namun bila marah akan menjadi kejam.
Percaya atau tidak kembali ke diri masing-masing karena kehidupan kita di dunia sudah ada yang mengatur. (*)