Tuliskan Manfaat Rantai Makanan dalam Ekosistem! Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD: Jaring-jaring Makanan
Tuliskan manfaat rantai makanan dalam ekosistem! Ini jawaban Belajar dari Rumah TVRI kelas 4-6 SD tentang Jaring-jaring Makanan.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM - Tuliskan manfaat rantai makanan dalam ekosistem!
Itulah salah-satu soal yang harus dijawab oleh siswa kelas 4-6 SD hari ini.
Selasa 6 Oktober 2020, sejumlah tayangan edukasi di TVRI kembali hadir menemani para siswa selama di rumah.
Program Belajar dari Rumah TVRI telah memasuki pekan keduapuluh enam pelaksanaannya.
Hari ini, siswa kelas 4-6 SD akan belajar tentang Jaring-jaring Makanan mulai pukul 09.00 WIB.
Setelah menyaksikan tayangan tersebut, siswa diharapkan mampu menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar.
• Jadwal & Streaming Belajar dari Rumah TVRI 6 Oktober 2020, Kelas 4-6 SD: Jaring-jaring Makanan
Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban dari tayangan tersebut.
Soal 1
Tuliskan manfaat rantai makanan dalam ekosistem!
Jawaban:
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu yang membentuk rangkaian lurus, sederhana dan tidak bercabang.
Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer.
Manfaat rantai makanan dalam ekosistem adalah jika rantai makanan berjalan dengan baik maka ekosistem berjalan dengan baik.
Jika rantai makanan tidak seimbang maka akan terjadi kepunahan terhadap spesies tersebut.
Rantai makanan memiliki manfaat penting dalam ekosistem.
Sehingga, rantai makanan menjadi penentu berjalannya sebuah ekosistem.
Hal itu karena rantai makanan sendiri merupakan proses memakan dan dimakan.
Artinya, dalam satu rantai makanan, semua makhluk saling membutuhkan untuk menopang ekosistem.
Soal 2
Apa yang akan terjadi jika salah satu rantai makanan dalam suatu ekosistem punah atau hilang? Jelaskan!
Jawaban:
Apabila salah satu rantai makanan hilang atau punah, ekosistem akan tidak seimbang.
Contoh, bila ular di sawah punah maka populasi tikus akan meningkat.
Akibatnya, tikus akan merusak tanaman padi di sawah dan para petani akan merugi.
Contoh lain, bila sumber makanan di hutan habis karena penebangan pohon atau kebakaran hutan, maka hewan-hewan yang ada di dalam hutan akan mencari makanan hingga pemukiman penduduk, akibatnya akan mengganggu keamanan warga.
Soal 3
Bagaimana caranya agar keseimbangan ekosistem dapat berjalan dengan baik?
Jawaban:
Caranya agar keseimbangan ekosistem dapat berjalan dengan baik diantaranya:
- Menjadi konsumen yang bijak
Seperti mengurangi batsan untuk mengkonsumsi minyak dari kelapa sawit atau juga bahan sejenisnya karna sangat berpengaruh untuk ekosistem di hutan sana
- Melakukan tebang pilih
Misal saja pilih pohon yang dirasa sudah tua dan akan roboh. Bukan malah menebang asal pohon dan menebang pohon yang muda juga.
- Kurangi bahan bakar fosil
Misalnya dengan memakai sumber energi alternatif. Seperti saja sinar matahari atau angin yang dapat mengganti sumber batu bara. Hal yang lainnya yang dapat kita lakukan masih terkait hal ini adalah dengan cara membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan lebih memilih untuk berjalan kaik atau naik sepeda ke tempat yang dekat.
- Berhenti membuang sampah sembarangan
Membuang sampah sembarangan dapat merusak lingkungan sekitar kita.Sampah yang paling berbahaya salah satunya adalah logam. bahaya logam sangat buruk untuk kebutuhan mahluk hidup, terutama pada binatang.
- Menjaga kelestariannya bersama organisasi
Saat ini sudah banyak organisasi non pemerintah yang dapat dijadikan patokan untuk dapat menjaga kelestarian ekosistem. Baik itu yang berada di perairan maupun yang berada didaratan. Seperti WWF dan Greenpeace, yang kontribusi untuk lingkungannya sudah tidak dapat diragukan lagi.
- Memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum terkait
Pemerintah harus membuat peraturan yang tegas dan memberi sangksi yang berat untuk oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Pemberian sangksi ini bertujuan agar oknum-oknum tersebut mendapat pelajaran dan menyesal atas perbuatannya.
*Disclaimer: Kunci jawaban soal ini hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak dari rumah.
Demikianlah pembahasan soal dan jawaban materi kelas 4-6 SD hari ini.
Selain tayangan tersebut, TVRI juga menghadirkan berbagai tayangan edukasi untuk jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA.
Berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 6 Oktober 2020:
- 08.00 - 08.30 WIB: PAUD & Sederajat: Gemes Seru dari Rumah
- 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Penjumlahan dan Perkalian
- 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Jaring-jaring Makanan
- 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Usaha dan Pesawat Sederhana
- 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 24: Kemarin Luar Biasa
- 10.05 - 10.30 WIB: SMA sederajat: Barisan dan Deret: Barisan Aritmatika
- 10.30 - 11.00 WIB: Keluarga Indonesia Parenting: Prinsip Enlighting Parenting
- 21.30 - 23.30 WIB: Film Nasional: Rumah di Seribu Ombak
Sekilas Belajar dari Rumah
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah di masa pandemik Covid-19.
Program ini mulai diterapkan pada 13 April 2020.
Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat masih bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada 2 Mei 2020.
"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu," kata Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya.
"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.
Dilansir dari laman Kemdikbud RI, pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program ini adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.
(*)