Kemdikbud Luncurkan Program Mengajar Dari Rumah Batch II, Mahasiswa Bisa Ikut Jadi Relawan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Mengajar Dari Rumah (MDR) Batch II.

Editor: Widyartha Suryawan
Foto ilustrasi anak belajar di rumah 

TRIBUN-BALI.COM - Selama masa pandemi Covid-19 yang sudah hampir tujuh bulan, anak-anak sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh.

Selama itu pula, mereka tidak pergi ke sekolah dan hanya belajar dari rumah.

Terkait hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Mengajar Dari Rumah (MDR) tahap ke-2.

Program tersebut mengajak para mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berkontribusi secara sukarela dalam membantu kegiatan belajar mengajar murid PAUD hingga SMP yang mengalami kendala dalam pelaksanaan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Baca juga: Update Covid-19: Tujuh Bulan Mengarungi Pandemi, 277.544 Orang Telah Sembuh di Indonesia

Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, program tersebut kembali digelar untuk Batch II dan beriringan dengan Program Duta Edukasi Perubahan Perilaku untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan penularan Covid-19.

Sebelumnya pada Agustus 2020, angkatan pertama relawan mengajar dari rumah (MDR) dilakukan dengan mengajar disekitar lingkungan RT, RW, kampung, hingga desa.

Pembelajaran yang dilakukan oleh para relawan dimulai dari pembelajaran literasi, numerasi dan kesenian.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam sambutannya menyampaikan rasa kagum dan bangga kepada mahasiswa relawan mengajar dari rumah.

Di tengah, kata Mendikbud, relawan berjiwa besar dan tanpa pamrih membantu masyarakat dengan cara mengajar dari rumah, mengurangi beban para murid, guru, dan orang tua dengan cara memastikan pembelajaran tetap berlangsung di masa pandemi ini.

Selain mengajar, relawan juga membantu dalam menjaga kesehatan mental para murid, oleh karena itu semoga semua upaya relawan dapat terbalaskan dengan kebahagiaan.

“Pada angkatan kedua ini, rekan-rekan akan membawa misi dari satuan tugas Covid-19 untuk mengubah perilaku. Mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Semoga rekan-rekan dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar budaya baru untuk hidup sehat dan saling jaga bisa kita tanamkan," pesannya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menyampaikan program tersebut merupakan salah upaya menghadapi pandemi dengan tetap memberikan yang terbaik untuk diri sendiri serta masyarakat di lingkungan sekitar.

“Saya yakin mahasiswa dan alumni Bidikmisi sangat sadar arti dan manfaat arti pendidikan, terutama pendidikan tinggi, dan tentu akan menjadi modal sangat penting untuk membangun Indonesia yang maju. Demi melahirkan generasi unggul dan membuat kedaulatan Indonesia di dalam teknologi, dalam seni, serta membangun bangsa yang berbasis pada SDM yang unggul,” kata Nizam dilansir dari laman Kemendikbud, Jumat (16/10/2020).

Nizam menjelaskan, para relawan mahasiswa nantinya akan membantu para guru untuk mengajar murid yang tinggal di sekitar di lingkungan sekitar relawan agar proses belajar dapat berjalan kembali dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved