Siswa SMA di Lombok Ini Nikahi 2 Gadis Dalam Sebulan, Emaknya Pingsan & Ini Kata Istri Pertama
Yang bikin geleng-geleng, siswa pelajar SMK tersebut menikahi dua gadis dalam waktu kurang dari 30 hari.
TRIBUN-BALI.COM, LOMBOK BARAT- Warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dihebohkan dengan kabar viral di media sosial pernikahan siswa pelajar SMK yang menikahi dua gadis sekaligus.
Yang bikin geleng-geleng, siswa pelajar SMK tersebut menikahi dua gadis dalam waktu kurang dari 30 hari.
Siswa SMKN Gerung itu diketahui bernama Ahmad Rizal (18) yang beralamat di Dusun Sayong Batu, Desa Cendi Manik, Lombok Barat.
Dia menikahi dua gadis dalam waktu kurang dari sebulan.
Kedua istrinya tersebut adalah Fitriani yang diketahui baru saja lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan belum sempat mendaftar SMA.
Sedangkan istri yang ke dua Mariani dikabarkan masih duduk di bangku Madrasah Aliah setara SMA.
Ditemui Kompas.com, ayah dari Rizal, Ayuni (37) menuturkan pernikahan anaknya tersebut digelar secara adat, tanpa memberitahukan Kantor Urusan Agama (KUA).
Dijelaskan Ayuni, anak sulungnya tersebut awalnya menikahi Fitriani pada Kamis (17/9/2020) lalu.
“Maskawinnya 2,5 juta dan sudah pergi nyongkolan,” kata Ayuni, Sabtu (17/10/2020).
Namun Ayuni kaget ketika jarak sepekan setelah pernikahan Rizal dengan Fitriani, keluarga dari Mariani datang.
Mereka ingin Mariani untuk dinikahkan oleh Rizal.
“Pas lagi tidur itu, saya kaget datang keluarga Mariani minta untuk dinikahkan, waktu itu ibunya sempat pingsan.
Ya karena disuruh untuk nikah ya kita terima dan harus tanggung jawab,” tutur Ayuni.
Acara pernikahan Mariani diadakan pada (12/10/2020) dengan maskawin Rp 1 juta.
Disebutkan, total penghabisan biaya pisuka, dan resepsi pernikahan Rizal dengan dua istrinya ditaksirkan menghabiskan Rp 50 juta.
Atas kejadian tersebut Ayuni hanya bisa menghela napas panjang, berharap anaknya bisa akur bersama dua istrinya tersebut.
“Mau bagaimana ini jodoh dan sudah terjadi, ya mau ndak mau kita harus bahagia menjalaninya,” kata Ayuni.
Kendati demikian, Ayuni berharap agar Rizal yang saat ini duduk di kelas XIl dapat meneruskan sekolahnya hingga mendapatkan ijazah.
Saat ditanya soal pernikahannya, Fitriani, istri pertama Rizal menyebutkan, tidak menyangka waktu itu akan kedatangan calon madunya.
Fitriani mengira Mariani merupakan tamu yang menjenguk dirinya.
“Saya kira dia (Mariani) itu tamu datang menjenguk, eh ternyata itu, perasaan pasti kecewa, tapi ya ini sudah terjadi, ya harus mencoba bahagia,” kata Fitriani.
Sementara Rizal, dan istri keduanya Mariani enggan berkomentar saat ditanya Kompas.com.

Pernikahan viral di Lombok
Video pernikahan pasangan muda-mudi di Lombok Tengah ini, viral di media sosial.
Dalam rekaman video pernikahan tersebut diketahui adalah Yudi Anggata (24), warga Desa Braim dan Helmi (20) warga Desa Jurit, Lombok Tengah.
Keduanya dinyatakan telah sah menjadi pasangan suami istri pada Jumat (3/7/2020) lalu.
Namun, terdapat keunikan dalam video yang viral itu.
Mas kawin yang diberikan dalam pernikahan itu adalah sandal jepit dan segelas air.Dalam video itu terlihat Yudhi yang mengenakan kemeja putih dan sarung merah beberapa kali mengulang pengucapan ijab kabul.
Sementara Helmi yang mengenakan busana merah muda duduk di sebelah kiri Yudhi.
Perempuan yang berprofesi sebagai model itu hanya tersenyum melihat pasangannya itu.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Helmi mengatakan, mas kawin segelas air putih dan sandal jepit itu merupakan permintaannya.
Perempuan yang merupakan model video klip lagu tradisional Sasak itu mengaku tak ingin memberatkan sang suami.
"Saya tidak mau menyusahkan suami saya dan keluarganya," kata Helmi saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (4/7/2020).
Setelah akad nikah, Helmi langsung meminum air yang berada di gelas keramik berwarna coklat tersebut.
Sementara, sandal jepit yang merupakan mas kawin lainnya hendak dipajang.
Helmi mengaku tak punya alasan lain meminta sandal jepit sebagai mas kawin. Sekali lagi, ia mengaku tak mau menyulitkan suaminya.
Selain itu, ia ingin sandal jepit itu menjadi kenangan yang bisa dibagikan kepada anaknya nanti.
"Tidak ada nilai sejarah mengapa mau sandal jepit, hanya mau jadi kenang-kenangan yang akan diceritakan pada anak nanti," kata Helmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Satu Bulan, Pelajar SMK di Lombok Nikahi 2 Gadis",