Termasuk Bali, La Nina Sebabkan Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia, Waspadai Dampaknya

Hujan lebat 18 - 24 Oktober 2020 akibat La Nina diperkirakan terjadi di 29 wilayah di Indonesia, salah satunya termasuk Bali

Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
(Ilustrasi) Diguyur hujan lebat, beberapa titik di kawasan Renon Denpasar, Bali, tergenang luapan air hujan, Rabu (15/11/2017). 

Untuk periode 18 - 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi di wilayah berikut.

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Riau
  5. Jambi
  6. Bengkulu
  7. Sumatera Selatan
  8. Kepulauan Bangka Belitung 
  9. Lampung
  10. Banten
  11. DKI Jakarta
  12. Jawa Barat
  13. Jawa Tengah
  14. DI Yogyakarta
  15. Jawa Timur
  16. Bali
  17. Nusa Tenggara Barat
  18. Kalimantan Barat
  19. Kalimantan Utara
  20. Kalimantan Timur
  21. Kalimantan Tengah
  22. Kalimantan Selatan
  23. Sulawesi Utara
  24. Sulawesi Barat
  25. Sulawesi Tengah
  26. Sulawesi Selatan
  27. Maluku Utara
  28. Papua Barat
  29. Papua

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Mengenal Fenomena La Nina

Mengenal fenomena La Nina yang diprediksi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hingga akhir tahun 2020.

Apa saja dampak dari fenomena La Nina?

Dan wilayah mana saja di Indonesia yang terdampak fenomena La Nina ini?

Selengkapnya tentang fenomena La Nina berikut ini.

Dikutip dari Kompas.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengingatkan adanya fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang dapat berdampak pada anomali cuaca yang berujung pada bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (1/10/2020), Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supari mengatakan, kondisi ini dapat memicu frekuensi dan curah hujan wilayah Indonesia pada bulan-bulan ke depan.

Bahkan, diperkirakan hingga April tahun depan bisa jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, M.Si mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG dan pusat layanan iklim lain, seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), dan JMA (Jepang), ada kemungkinan La Nina akan berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020.

Situasi ini diperkirakan mulai mereda pada Januari-Februari 2021 dan berakhir sekitar Maret-April 2021.

Adapun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga meminta setiap daerah siaga dan menyiapkan mitigasi untuk mengantisipasi bencana alam karena ada fenomena La Nina ini.

Apa itu fenomena La Nina?

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari menjelaskan, La Nina secara umum dapat dikatakan sebagai fenomena iklim yang berlawanan dengan El Nino.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved