Tragis! Sebuah Rumah Terbakar, 2 Sahabat Ini Ditemukan Tewas Berpelukan
Dua orang sahabat LS (33) dan SML (28) ditemukan tewas berpelukan dengan luka bakar di sekujur tubuh dalam peristiwa kebakaran rumah.
TRIBUN-BALI.COM - Dua orang sahabat LS (33) dan SML (28) ditemukan tewas berpelukan dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Keduanya tewas menjadi korban dalam sebuah peristiwa kebakaran rumah di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Minggu (18/10/2020).
Kedua orangtua SML langsung menangis setibanya di lokasi.
Dilansir dari Kompas.com, dua orang sahabat yang merupakan rekan bisnis menyewa rumah tersebut dan membuka usaha jual pulsa, gas 3 kg, dan bensin eceran di lantai satu.
Rumah itu juga dijadikan tempat tinggal.
Ningsih Simbolon, tetangga korban menjelaskan, sebelum kejadian, sekitar pukul 09.00 WIB LS dan SML sempat membuka kios dan berjualan.
"Tadi pagi jam sembilan lewat gitu terdengar ada dengar suara minta tolong. Kami lihat ada kobaran api dari bagian bawah rumah sudah terbakar. Apinya langsung besar gitu apalagi angin kencang," ujar Ningsih.
Berselang 15 menit kemudian, petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi untuk memadamkan api.
Kapolsek Siantar Martoba, Iptu Amir Mahmud mengatakan, dari keterangan petugas pemadam kebakaran, setelah api berhasil dipadamkan, petugas menemukan kedua korban dalam kondisi meninggal dunia dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Diduga, korban pingsan karena menghirup asap lalu ikut terbakar seiring dengan api yang terus menghanguskan rumah tersebut.
"Posisi keduanya berdekatan seperti berpelukan, tapi bisa kita lepas. Posisi kedua korban di lantai bawah di pojok dekat kamar mandi," ucap Amir Mahmud.
Jenazah kedua korban sudah dibawa ke ruang forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diotopsi.
Berteman Sejak Lama
Salah seorang keluarga menuturkan, LS dan SML sudah berteman lama.
Keduanya juga bersepakat membuka usaha bersama.
"Kalau Ani (sapaan SML) sudah lama berteman dengan LS. Keduanya buka usaha bersama yakni membuka toko ponsel, menjual gas, dan beberapa barang kelontong lainnya," ujar pria bermarga Zendato.