Tagar Mosi Tidak Percaya Trending, Mengiringi Aksi Demo Ribuan Mahasiswa ke Istana Hari Ini
Jagat dunia maya khususnya Twitter diramaikan dengan Tagar Mosi Tidak Percaya (#MosiTidakPercaya) menyusul aksi demo 5.000 mahasiswa
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Jagat dunia maya khususnya Twitter diramaikan dengan Tagar Mosi Tidak Percaya (#MosiTidakPercaya) menyusul aksi demo 5.000 mahasiswa pada hari ini, Selasa (20/10/2020).
Ribuan mahasiswa akan menggelar unjuk rasa masih menyoal penolakan UU Cipta Kerja.
Mengamankan aksi tersebut, pihak keamanan gabungan dari Polisi dan TNI mengerahkan 6.000 personel untuk unjuk rasa.
Selain mengamankan istana, aparat juga mengamankan obyek vital seperti kawasan Glodok dan Thamrin.
Aksi mahasiswa selain digelar di Jakarta, juga dilakukan di sejumlah daerah mulai 20-22 Oktober 2020.
Demo Lanjutan Tolak UU Cipta Kerja kembali Digelar Hari Ini
Aksi unjuk rasa akan kembali digelar sekelompok mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat (Ormas) pada Selasa (20/10/2020).
Sebanyak 6.000 polisi akan disiagakan di sekitar Istana Negara untuk menjaga aksi unjuk rasa tersebut.
Hal ini diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di Polsubsektor Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020).
"Kalau surat dari intel memang ada. Kami sedang melakukan maping, berapa banyak massa yang akan turun, nanti," ujar Heru ditemui Wartakotalive.com.
Saat ini polisi tengah mengantisipasi aksi unjuk rasa yang akan digelar Selasa (20/10/2020).
Heru menegaskan kegiatan unjuk rasa dipastikan hanya boleh dilakukan di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.
Heru mengaku belum mendapatkan jumlah estimasi massa yang terlibat dalam unjuk rasa.
Namun pihaknya mengimbau agar massa bisa tertib dalam melakukan aksi demonstrasi.
"Kami mengimbau aksi demo ini jangan ditumpangi oleh pihak-pihak lain yang akan mengacaukan situasi Jakarta," harap Heru.