Tagar Mosi Tidak Percaya Trending, Mengiringi Aksi Demo Ribuan Mahasiswa ke Istana Hari Ini

Jagat dunia maya khususnya Twitter diramaikan dengan Tagar Mosi Tidak Percaya (#MosiTidakPercaya) menyusul aksi demo 5.000 mahasiswa

Editor: Ady Sucipto
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR pada 5 Oktober 2020. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Jagat dunia maya khususnya Twitter diramaikan dengan Tagar Mosi Tidak Percaya (#MosiTidakPercaya) menyusul aksi demo 5.000 mahasiswa pada hari ini, Selasa (20/10/2020). 

Ribuan mahasiswa akan menggelar unjuk rasa masih menyoal penolakan UU Cipta Kerja

Mengamankan aksi tersebut, pihak keamanan gabungan dari Polisi dan TNI mengerahkan 6.000 personel untuk unjuk rasa

Selain mengamankan istana, aparat juga mengamankan obyek vital seperti kawasan Glodok dan Thamrin.

Aksi mahasiswa selain digelar di Jakarta, juga dilakukan di sejumlah daerah mulai 20-22 Oktober 2020.

Demo Lanjutan Tolak UU Cipta Kerja kembali Digelar Hari Ini

Aksi unjuk rasa akan kembali digelar sekelompok mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat (Ormas) pada Selasa (20/10/2020).

Sebanyak 6.000 polisi akan disiagakan di sekitar Istana Negara untuk menjaga aksi unjuk rasa tersebut. 

Hal ini diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di Polsubsektor Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020).

"Kalau surat dari intel memang ada. Kami sedang melakukan maping, berapa banyak massa yang akan turun, nanti," ujar Heru ditemui Wartakotalive.com.

Saat ini polisi tengah mengantisipasi aksi unjuk rasa yang akan digelar Selasa (20/10/2020).

Heru menegaskan kegiatan unjuk rasa dipastikan hanya boleh dilakukan di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.

Heru mengaku belum mendapatkan jumlah estimasi massa yang terlibat dalam unjuk rasa.

Namun pihaknya mengimbau agar massa bisa tertib dalam melakukan aksi demonstrasi.

"Kami mengimbau aksi demo ini jangan ditumpangi oleh pihak-pihak lain yang akan mengacaukan situasi Jakarta," harap Heru.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved